get app
inews
Aa Read Next : Kisah Fatia: Tunadaksa Yang Kerap Di-Bully dan Berambisi Jadi Polwan

Bullying di Binus School Serpong, Menko PMK: Teori Psikologi Sosial Clique Pelakunya Bergerombol

Kamis, 22 Februari 2024 | 16:41 WIB
header img
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy ikut merespons kasus perundungan (bullying) yang melibatkan Geng Tai SMA Binus Serpong (Binus School Serpong).Foto: Tangkapan Layar

JAKARTA, iNewsDepok.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy ikut merespons kasus perundungan (bullying) yang melibatkan Geng Tai SMA Binus Serpong (Binus School Serpong).

Muhadjir meminta agar mewaspadai kasus bullying, mengingat bisa terjadi setiap saat. “Pokoknya kita harus selalu waspada namanya bullying itu peristiwa yang hampir terjadi setiap saat,” tegasnya kepada awak media di Istana Wakil Presiden (Wapres), Kamis (22/2/2024).

Muhadjir mengatakan oleh karena itu saat ini yang penting adalah pencegahan dari sisi edukasi,  mengedukasi kepada anak-anak tentang buruknya bullying.

Lebih lanjut, Muhadjir langkah preventif harus dilakukan agar tidak terjadi lagi kasus bullying di sekolah seperti terjadi di Geng SMA Binus Serpong. “Kita harus berusaha untuk mencegah kemungkinan-kemungkinan terjadinya bullying.”

Muhadjir mengatakan yang harus diwaspadai oleh para guru dan pimpinan sekolah untuk mencegah terjadi bullying di sekolah seperti di dalam teori psikologi sosial clique. “Biasanya bullying itu tidak dilakukan orang perorang tapi oleh clique, oleh komplotan, anak-anak geng, ya itu kalau teori clique di biasanya orang itu akan mencari bergerombol atau berkumpul itu dengan suatu kesamaan dan itu guru harus mewaspadai betul ya.”

“Dan itu bisa terjadi di semua sekolah itu misalnya sama-sama merasa cantik aja bisa kumpul menjadi satu clique sama-sama dan merasa dari keluarga duit bisa menjadi clique. Jadi ini harus diwaspadai,” ujarnya.

Kemudian, kata Muhadjir, jika sudah ada kejadian bullying maka harus segera dilakukan langkah-langkah pemulihan termasuk konsultasi atau bimbingan tidak hanya pada korban namun juga pelaku.

“Dan tidak hanya kepada yang menjadi korban termasuk juga yang melakukan karena melakukan ini karena mereka yang belum dewasa pada siswa dia butuh treatment juga, butuh treatment jangan sampai nanti menjadi perilaku dia yang kambuhan,” pungkasnya. 

Editor : Vitrianda Hilba Siregar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut