DEPOK, iNews Depok.id - Pseudoseizure, atau kejang palsu, adalah kondisi yang seringkali membingungkan. Meskipun mirip dengan kejang epilepsi, pseudoseizure sebenarnya tidak terkait dengan gangguan aktivitas listrik otak. Mari kita telusuri lebih lanjut mengenai gejala, penyebab, dan cara mengobati pseudoseizure.
Apa Itu Pseudoseizure?
Pseudoseizure adalah kejang yang disebabkan oleh gangguan kejiwaan yang berat. Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal sebagai psychogenic nonepileptic seizures (PNES). Berbeda dengan kejang epilepsi yang disebabkan oleh kelainan fungsi listrik otak, pseudoseizure muncul akibat masalah kejiwaan seperti depresi, kecemasan, atau skizofrenia. Gejala pseudoseizure seringkali menyerupai kejang epilepsi, membuat diagnosis menjadi tantangan.
Gejala Pseudoseizure
Beberapa gejala pseudoseizure meliputi:
- Gerakan otot berulang yang tidak terkendali
- Kehilangan fokus
- Penurunan kesadaran
- Sensasi pusing
- Terjatuh tiba-tiba
- Otot tubuh terasa kaku dan tegang
- Pandangan kosong
- Tidak menyadari apa yang terjadi di sekitarnya
Namun, ada beberapa gejala yang lebih khas untuk PNES daripada kejang epilepsi, seperti gerakan kepala ke samping, teriakan, menutup mulut dan mata, serta tidak merasa mengantuk setelah episode kejang selesai.
Penyebab Pseudoseizure
Pseudoseizure dapat terjadi bersamaan dengan gangguan mental, termasuk:
- Gangguan kepribadian
- Trauma fisik atau seksual
- Konflik dalam keluarga
- Gangguan kecemasan
- Gangguan afektif
- Serangan panik
- Gangguan psikosis seperti skizofrenia
- Gangguan disosiatif
- Gangguan hiperaktivitas dan perhatian (ADHD)
Editor : Mahfud