DEPOK,iNewsDepok.id- Masalah kesehatan jiwa semakin hari semakin meningkat dan beragam. Data dari World Health Organization (2022) terdapat 300 juta orang di seluruh dunia mengalami gangguan jiwa seperti depresi, bipolar, dementia, termasuk 24 juta orang yang mengalami skizofrenia.
Di Indonesia sendiri kejadian skizofrenia mencapai 6,7% penderita di tahun 2018. Gangguan jiwa mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia, sehingga memerlukan strategi perawatan yang tepat dan menyeluruh. Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) memerlukan dukungan dan bantuan perawatan dari orang lain, khususnya keluarga.
Melihat kondisi tersebut, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) menggelar program pengabdian masyarakat mengenai kesehatan jiwa. Kegiatan ini digelar bekerjasama dengan Puskesmas Sukmajaya.
Pelaksana kegiatan, Yossie Susanti Eka Putri mengatakan, masih banyak keluarga yang mengalami tantangan ketika merawat anggota keluarga sebagai ODGJ. Seperti kelelahan emosi, stigma negatif dari lingkungan.
“Kami percaya bahwa memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada keluarga ODGJ adalah langkah krusial untuk membantu mereka mengelola tantangan yang dihadapi sehari-hari. Ini bukan hanya tentang memberikan dukungan medis, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung pemulihan,” katanya, Jumat (22/12/2023).
Kegiatan ini memberikan psikoedukasi keluarga tentang bagaimana merawat dan menghadapi stigma pada ODGJ di masyarakat. Kerja sama ini menjadi bagian dari dedikasi UI untuk mengaktifkan peran universitas dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan akademis dan intervensi langsung di lapangan.
Kegiatan pengmas FIK UI ini diketuai oleh Herni Susanti dan tim yang terdiri dari Ns. Indah Permata Sari, mahasiswa program spesialis keperawatan jiwa Ns. Endar Cahyawati dan Ns. Rudi Kusnadi. Kemudian juga ada mahasiswa magister Ns. Melissa N. Samosir, Ns. Mawaddah serta mahasiswa program sarjana Keperawatan FIK UI Ajeng Pribadi Salam, Siti Jumriati, Aisyah Naftalena.
Dengan melibatkan dosen, mahasiswa, dan tenaga puskesmas yang mengelola bidang kesehatan jiwa, UI dan Puskesmas Sukmajaya berusaha memberikan kontribusi positif untuk mendukung keluarga ODGJ dan memperbaiki persepsi masyarakat terhadap gangguan jiwa. Kegiatan dihadiri oleh keluarga ODGJ, pasien ODGJ, kader kesehatan, perawat puskesmas dan pihak Dinas Sosial Kota Depok.
Rangkaian kegiatan diawali dengan pemaparan materi yang disampaikan oleh Ns. Mario V.P. Hangga Mete dan Ns. Nurhalimah tentang gangguan jiwa, peran keluarga dan dampak yang dirasakan serta upaya menghadapi tantangan yang dirasakan keluarga. Pada sesi ini dilakukan praktik manajemen stress dengan hipnosis lima jari.
“Saya merasa permasalahan yang saya alami pada adik saya sebagai ODGJ yang tidak mau minum obat menemukan solusinya. Upaya yang bisa dilakukan dengan memberikan pengetahuan yang saya dapatkan disini, memberikan hadiah yang dapat dipenuhi keluarga kepada adik saya jika ia mau minum obat, ” kata salah satu peserta kegiatan.
“Kami berterima kasih dengan adanya Kerjasama ini, kegiatan yang memfasilitasi keluarga ODGJ dapat berjalan. Banyak informasi baru yang kami dapatkan. Semoga setelah ini keluarga maupun pasien dapat menggunakan fasilitas pelayanan puskesmas untuk kontrol dan pengobatan lanjutan pada ODGJ,” kata dr. Lina selaku penanggung jawab kesehatan jiwa Puskesmas Sukmajaya.
Editor : Rinna Ratna Purnama