JAKARTA, iNewsDepok.id - Di tengah gejolak pasar global, isu krisis pangan masih menjadi hal yang masih menjadi perhatian khusus. Salah satu alternatif yang terus dikembangkan ialah kampanye melakukan gerakan kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L).
Ketahanan pangan menjadi peran fundamental dalam keberlangsungan hidup manusia sehingga kepastian kebutuhan pangan yang aman dan mutlak diperlukan. Peran pemenuhan kebutuhan pangan harus digerakkan dari masyarakat salah satunya dengan kampanye program P2L.
"Sebagai bagian dari masyarakat dunia, kita juga memiliki tanggungjawab atas isu krisis pangan yang terjadi. Salah satu hal yang dapat dilakukan yakni dengan kegiatan menanam kebutuhan pangan di pekarangan atau di halaman rumah," kata Ditjen Prasaran dan Sarana Pertanian (PSP), Kementerian Pertanian Ali Jamil, Senin (18/12/2023).
Dia meyakini gerakan yang dapat menjadi salah satu solusi krisis pangan dunia itu dapat di lakukan oleh semua keluarga baik di perkotaan maupun di pedesaan. Setiap keluarga di Indonesia dianggap pasti dapat melakukan baik melalui media pot atau langsung di halaman pekarangan.
"Gerakan ini harus dimulai lingkungan paling kecil di tengah masyarakat. Dan angkah itu sangat mudah dilakukan setiap keluarga," jelasnya.
Pada kesempatan terpisah, Pengelola Program UPLAND Farakka Sari mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Program UPLAND telah memulai gerakan P2L sejak 2019. Gerakan tersebut telah tersebar di 13 Kabupaten di seluruh Indonesia.
Bahkan dia menyebut, selain sebagai upaya pemenuhan kebutuhan keluarga, program P2L berhasil meningkatkan perekonomian keluarga.
"Program UPLAND memiliki misi tidak hanya untuk meningkatkan pendapatan petani tetapi juga perbaikan gizi dan ketahanan pangan keluarga melalui aspek ketersediaan pangan, akses, dan konsumsi pangan bergizi," kata Farakka.
Kegiatan P2L dilakukan dengan memfokuskan kepada untuk penganekaragaman komoditas dan bergizi khususnya di lahan pekarangan. Pada tahun 2022, intervensi ini diberikan kepada 289 kelompok perempuan tani di 13 Kabupaten.
Pemberdayaan keluarga petani yang melibatkan perempuan dan pemuda sebagai bentuk intervensi UPLAND Project untuk peningkatan pendapatan rumah tangga petani.
Kepada 289 kelompok tani P2L tersebut, UPLAND memberikan fasilitas dengan bantuan berupa penyediaan rumah benih atau green house, paket saprodi dan peralatan kecil, dan peralatan untuk kegiatan pasca panen.
UPLAND Project juga melakukan intervensi dengan memberikan pengetahuan menjaga rantai nilai sensitive gizi dalam kegiatan panen, distribusi hingga pengolahan. Pengetahuan tersebut perlu dilakukan untuk menjaga resiko kontaminasi mikro organisme dan zat kimia termasuk teknik penyimpanan.
"Hal ini selain untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan oleh petani dapat bersaing dengan mitra juga sekaligus mempromosikan komoditas atau tanaman yang memiliki kontribusi pada peningkatan nilai gizi masyarakat," jelasnya.
Editor : Mahfud