get app
inews
Aa Text
Read Next : PWI Jaya: Segera Audit Forensik Dana UKW di PWI Pusat

Mantan Ketua PWI Pusat Margiono Wafat, Ini Profilnya

Selasa, 01 Februari 2022 | 12:26 WIB
header img
Mantan Ketua PWI Pusat Margiono (Foto: Antara)

DEPOK, iNews.id – Innalillahi wa innailaihi rojiun. Mantan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Margiono wafat pada usia 62 tahun. 

Informasi wafatnya mantan Ketua PWI Pusat dua periode 2008-2013 dan 2013-2018 beredar di grup whatsapp.  Almarhum dikabarkan wafat pada hari ini, Selasa (1/2/2022) pukul 09.02 di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Modular Jakarta.

Margiono lahir di Tulungagung, Jawa Timur, 31 Desember 1960.

Ketua PWI Pusat Dua Periode

Margiono terpilih menjadi Ketua PWI Pusat menggantikan Tarman Azzam dalam Konggres ke-22 PWI di Aceh.  Ia pun resmi terpilih sebagai Ketua PWI Pusat periode 2008-2013.

Terpilihnya Margiono pada saat itu cukup mengejutkan. Sebelumnya kandidat kuat adalah Parni Hadi, Wina Armada, Dhimam Abror, dan Kamsul Hasan (ketua PWI DKI Jakarta).  

Nama Ketua Bidang Daerah PWI Pusat tersebut baru muncul pada hari kedua kongres. Namun, kemunculannya langsung menyedot perhatian peserta. Dia dianggap mewakili tokoh muda PWI.

Setelah terpilih,  Margiono menyatakan tekadnya membawa dan menumbuhkan PWI sesuai kekuatan yang dimiliki. 

Margiono memberi judul pidatonya Five Giants of PWI atau Lima Raksasa di Tubuh PWI. Raksasa yang dimaksud Margiono adalah PWI besar, jauh, tinggi, kuat, dan new brand. Maksudnya dalah besar ketokohannya, besar jaringannya, besar organisasinya, tinggi pencapaian dan cita-citanya, serta harus hadir dengan brand baru.

Margiono kemudian terpilih kedua kali sebagai Ketua PWI Pusat periode 2013-2018. Pemilihan terjadi pada Konggres PWI ke-23 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 19 September 2013. 

Karir Wartawan Margiono

Margiono bisa dicatat sebagai salah satu wartawan yang ikut menggelindingkan reformasi. Itu dilakukannya di Majalah D&R dengan cover story tentang Pak Harto. Covernya: gambar Presiden Soeharto berpakain raja dalam kartu King.

Departemen Penerangan kemudian membatalkan SIUPP majalah tersebut. Tamatlah riwayat D&R. Namun Margiono makin eksis setelahnya.

Margiono menjadi Dirut Harian Rakyat Merdeka Group. Harian Rakyat Merdeka Group kental betul dengan gayanya. 

Salah satu headline RM yang terkenal kala itu adalah: "Mulut Megawati Bau Solar". Headline ini menyindir kenaikan harga BBM.

Tajamnya tulisan di RM membuat mereka kerap berurusan di meja hukum. Pengalaman panjang Margiono membuat Harian Rakyat Merdeka tetap eksis hingga sekarang.

Margiono  mengakhiri kiprahnya di dunia wartawan dengan mencalonkan diri dalam pemilihan Bupati Tulungagung tahun 2018. 

Sugeng tindak Pak Margiono. (MM)
 

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut