Lebih lanjut, Tri menjabarkan, bahwa sampah mikroplastik berasal dari berbagai sumber, termasuk limbah industri, pembuangan sampah yang tidak sesuai, dan degradasi plastik yang lebih besar. Ukurannya yang super kecil, membuat sampah jenis ini lebih mudah menyebar ke berbagai lingkungan, termasuk perairan dan tanah di Indonesia.
Program Plastic Smart Cities WWF, dalam penelitian Audit Merek Sampah Plastik pada Sungai Ciliwung di Jakarta, Bogor, Depok yang dilakukannya bersama dengan Ecoton pada tahun 2022 lalu, menemukan kelimpahan mikroplastik di perairan Sungai Ciliwung dengan rata-rata sebanyak 4,55 partikel/liter.
Fakta ini berkebalikan dari target pemerintah yang tertera pada lampiran 6 PP Nomor 22 Tahun 2021 tentang PPLH yang menyebutkan bahwa baku mutu sungai harus “Nihil Sampah”. Penelitian tersebut dilakukan di 14 titik sepanjang jalur hulu ke hilir Sungai Ciliwung, yaitu mata air Kahuripan, mata air Cikemas, dan Wisata Saat Bogor di Kabupaten Bogor; Barangnangsiang dan Bendungan Katulampa di Kota Bogor; Jembatan Panus, Kampung Utan, dan mata air dekat Komunitas Ciliwung Depok (KCD) di Depok; Sekolah Sungai Jagakarsa, Bidara Cina, Tugu Tani, Pintu air Manggarai, Kota Tua, dan Ancol di DKI Jakarta.
Bahaya Mikroplastik Bagi Lingkungan dan Kehidupan
1. Kerusakan ekosistem laut: Sampah mikroplastik dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem laut. Organisme seperti ikan, burung laut, dan mamalia laut seringkali mengira mikroplastik sebagai sumber makanan dan memakan partikel tersebut. Hal ini dapat mengganggu sistem pencernaan mereka, menyebabkan gangguan reproduksi, dan bahkan menyebabkan kematian.
2. Pencemaran Perairan: Mikroplastik juga mencemari perairan di Indonesia. Partikel-partikel plastik ini menumpuk di sungai, danau, dan pantai, merusak keindahan alam dan keanekaragaman hayati. Mikroplastik yang telah terakumulasi di lingkungan akan memengaruhi kesehatan lingkungan serta biota yang ada didalamnya karena dapat menyerap dan mengangkut bahan kimia beracun di lingkungan menuju rantai makanan manusia. Para peneliti bahkan menemukan bahwa mikroplastik polipropilena akan dengan mudah menyerap senyawa organik hidrofobik atau terkontaminasi oleh polutan organik persisten (POP).
Editor : Mahfud