DEPOK, iNewsDepok.id - Hujan deras yang mengguyur Kota Depok pada Sabtu (4/11/2023) dan Minggu (5/11/2023) menyebabkan banjir dan longsor di beberapa wilayah. Dua lokasi longsor yang paling parah berada di RW 13 Perumahan Mutiara Depok, Kelurahan Sukmajaya, dan RW 13 Komplek RRI Kelurahan Cisalak, Kecamatan Sukmajaya.
Wali Kota Depok Mohammad Idris meninjau langsung dua lokasi longsor tersebut pada Minggu (5/11/2023). Idris mengatakan, longsor di Perumahan Mutiara Depok disebabkan oleh jebolnya turap. Akibatnya, air mengalir ke rumah warga yang berada di bawahnya.
“Setelah kami tinjau di lokasi pertama yaitu Perumahan Mutiara Depok ada turap jebol, sehingga mengakibatkan air turun ke rumah warga,” kata Idris, seperti dikutip dari media berita.depok
Sementara itu, longsor di Komplek RRI Cisalak mengakibatkan tebing ambrol dan menyempitkan akses jalan warga. Hanya tersisa 20 persen dari lebar jalan yang bisa dilewati.
“Untuk lokasi kedua di Komplek RRI Cisalak ada longsor di tebing, sehingga akses warga di jalan tersebut hanya tinggal 20 persen,” ujar Idris.
Idris mengungkapkan, penyebab utama banjir dan longsor di Kota Depok adalah sampah yang menyangkut di gorong-gorong. Ia menemukan berbagai macam sampah, mulai dari kasur, batang pohon, hingga styrofoam, yang menghambat aliran air.
“Mungkin lengah saat musim panas kemarin, sehingga mengakibatkan penumpukan sampah, terutama di aliran kali. Ada kasur, batang pohon hingga styrofoam,” tuturnya.
Idris menegaskan, sampah-sampah tersebut sengaja dibuang oleh warga yang tidak bertanggung jawab. Ia meminta warga untuk introspeksi diri dan tidak mengulangi perbuatan tersebut.
“Ini bukan bencana, tetapi sampah ini sengaja dibuang, sehingga kita juga harus introspeksi diri,” tegasnya.
Idris juga mengatakan, penanganan banjir dan longsor harus dilakukan secara terintegrasi dari hulu sampai hilir.Ia berharap Biaya Tidak Terduga (BTT) segera dicairkan agar bisa digunakan untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi.
“Karena itu, kami lakukan penanganan sementara sambil menunggu Biaya Tidak Terduga atau BTT. BTT akan segera dicairkan melalui Badan Keuangan Daerah (BKD) dengan skala prioritas, mana yang akan lebih dulu ditangani berdasarkan laporan,” paparnya.
Kasus banjir dan longsor yang terjadi di Kota Depok ini mendapat berbagai reaksi dari warganet. Beberapa warganet menyayangkan perilaku warga yang membuang sampah sembarangan, sementara yang lainnya mengapresiasi respons cepat dari Wali Kota Depok.
“Sampah jadi biang keladi banjir dan longsor. Harusnya warga lebih peduli sama lingkungan, jangan buang sampah sembarangan. Kasihan yang kena dampaknya,” tulis salah satu warganet.
“Terima kasih Pak Wali Kota sudah turun langsung ke lokasi. Semoga penanganannya cepat dan tepat. Kami warga Depok mendukung langkah Bapak,” tambah warganet.
“Ini akibat ulah manusia sendiri. Sampah-sampah itu kan bisa didaur ulang atau dimanfaatkan. Jangan dibuang ke kali atau gorong-gorong. Nanti malah nyusahin diri sendiri,” tambah warganet.
“Wah, keren nih Pak Wali Kota. Responsif dan sigap. Semoga Kota Depok makin maju dan bersih. Ayo warga Depok, jaga kebersihan lingkungan kita,” tambah warganet.
“Saya salut sama Pak Wali Kota yang langsung datang ke lokasi. Tapi saya juga marah sama warga yang buang sampah sembarangan. Harusnya ada sanksi tegas buat mereka. Jangan sampai ada korban jiwa gara-gara sampah,” tambah warganet.
Bencana alam seperti longsor dapat mengakibatkan kerusakan serius dan kerugian bagi masyarakat. Respons cepat dan koordinasi antara pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam upaya pemulihan dan pemulihan pasca-bencana. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan masyarakat yang terdampak dapat segera mendapatkan bantuan dan mendapatkan kembali kehidupan normal mereka.
Editor : Mahfud