DEPOK, iNewsDepok.id - N alias Engkong (70) ternyata sudah meremas kemaluan lima bocah laki-laki. Sementara korban terakhirnya MDF (12) setelah diremas alat kelaminnya tak lama meninggal dunia.
Engkong pun sudah ditetapkan tersangka oleh Polresta Depok sebagai tersangka. Kompol Hadi Kristanto, Kasat Reskrim Polresta Depok, menegaskan bahwa tersangka Engkong alias N dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan Anak Pasal 82 Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2016, yang berpotensi mendapatkan hukuman penjara maksimal 15 tahun.
Hadi mengatakan, polisi menerapkan ancaman hukuman antara 5 hingga 15 tahun saat ini karena tersangka secara berulang melakukan tindak pencabulan terhadap sejumlah korban anak-anak.
Hadi menjelaskan bahwa sampai saat ini, telah ada dua saksi yang juga merupakan korban pencabulan oleh tersangka yang telah diperiksa. Ia mengungkapkan bahwa kakek lansia N melakukan beberapa kali tindakan pencabulan terhadap anak-anak.
Ia melakukan tindak pencabulan ini beberapa kali terhadap beberapa korban, yang kini jumlahnya sekitar 3-5 anak, umumnya masih anak-anak.
Seorang dari korban bahkan mengalami peremasan minggu lalu saat bermain, namun ia merasa risih dan tidak segera melapor. Beberapa hari kemudian, tiga anak lainnya, yakni D, A, dan R, sedang naik sepeda motor ketika bertemu dengan tersangka.
Tersangka melakukan peremasan pada salah satu korban di hadapan dua rekannya, dan setelah itu, korban menyampaikan rasa sakitnya kepada temannya tetapi tetap melanjutkan aktivitasnya," tambahnya.
Hadi menjelaskan bahwa modus operandi tersangka adalah mendekati secara acak anak-anak kecil dan kemudian melakukan peremasan pada alat kelamin mereka. "Ia mendekati korban-korban anak kecil secara acak dan jika ada perlawanan atau penolakan, ia segera merangkul dan mengusap. Ini telah dilaporkan terjadi pada beberapa anak.
"Alhamdulillah, atas kerja sama semua pihak dan bantuan dari pihak berwenang, beberapa korban bersedia menjadi saksi dan melaporkan apa yang mereka alami," kata dia.
Hadi juga menyebut bahwa korban MDF sempat mengadu kepada orang tuanya tentang tindak pencabulan, yang berupa peremasan alat kelamin yang dilakukan oleh tersangka N. Korban dan orang tua kemudian mendekati tersangka untuk menanyakan kebenaran peristiwa tersebut.
"Beberapa jam kemudian, tanpa sengaja, korban jatuh dan dinyatakan meninggal dunia setelah dibawa ke rumah sakit," pungkasnya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta