Melihat keberhasilan Toshiba di Jepang, lanjut Agus, ada 6 hal yang bisa mereka pelajari dan dapat diadopsi di Indonesia.
"Pertama, fokus pada produk big screen 4k sementara distributor pada 2k. Kedua, perbaikan store distributor. Ketiga, harga jual kompetitif. Keempat, channel development. Kelima, fokus pada e-commerce channel. Dan keenam, promotion in store and consumer," urai Agus.
Diakui Agus, di Jepang R and D nya kuat, teknologi juga inovatif, supply chain sangat tangguh sehingga cost competitive dan membuat competitive price.
"Dengan luncurkan 3 tipe seri terbaru yang dilengkapi teknologi terkini, dengan pencapaian penjualan sebelumnya, kami optimis di Indonesia dapat mengulang kejayaan dan meraih 10 persen market share di tahun 2025," seru Agus.
"Saat ini memang masih di bawah 5 persen. 3 produk ini akan menjadi buzzer untuk mempercepat angka yang kita targetkan. Apalagi beberapa model juga telah melampaui dari kompetitor kita. Ditambah lagi usia kita yang sudah lebih dari 35 tahun, kami makin optimis 10 persen market share bisa tercapai," tandas Agus seraya mengakui bahwa Indonesia pasar yang potensial, big screen merupakan future, yang bisa survive adalah mereka yang bisa membuat teknologi big screen.
Editor : M Mahfud