DEPOK,iNewsDepok.id - Skull Man adalah salah satu karya manga yang telah merajai dunia sejak pertama kali muncul di Weekly Shōnen Magazine pada tahun 1970. Cerita ini memperkenalkan kita pada seorang pahlawan tak biasa yang lahir dari kegelapan dan membalas dendam dengan kekuatan yang unik.
Dalam artikel ini, kita akan mengupas lebih dalam mengenai keberanian Shotaro Ishinomori dalam menciptakan salah satu karakter antihero paling ikonik dalam sejarah manga.
Saat mengembangkan Skull Man, Shotaro Ishinomori, yang juga dikenal sebagai otak di balik Kamen Rider, tidak hanya menciptakan karakter utama yang gelap dan kompleks, tetapi juga membawa pengaruh mendalam dalam dunia manga.
Skull Man adalah salah satu dari sedikit antihero pertama yang muncul di dunia manga, menghadirkan karakter yang bersedia mengorbankan nyawa orang tak bersalah dalam pencarian balas dendamnya.
Dalam satu era di mana karakter heroik yang lurus menjadi norma, Skull Man menjadi pionir dalam membawa karakter yang rumit dan gelap ke dalam sorotan.
Selain itu, Skull Man juga merupakan salah satu manga yang mengalami evolusi yang menarik. Setelah Shotaro Ishinomori jatuh sakit, ia meminta mangaka Kazuhiko Shimamoto untuk melakukan remake atau lebih tepatnya kelanjutan dari karyanya yang asli.
Hasilnya adalah sebuah manga yang tidak hanya mengembangkan cerita secara lebih mendalam, tetapi juga menghadirkan seni yang lebih kompleks. Remake ini diterbitkan di Amerika Serikat oleh Tokyopop, memperkenalkan karakter Skull Man kepada khalayak internasional.
Namun, kisah Skull Man tidak hanya berhenti di halaman manga. Serial animasi Skull Man yang disiarkan pada tahun 2007 membawa karakter ini ke layar kaca dengan gaya yang mengagumkan.
Dengan atmosfer gelap dan misteri yang semakin dalam, animasi ini menjadi wajib tonton bagi para penggemar manga dan anime.
Dalam inti cerita Skull Man, terdapat konflik yang kompleks dan pemecahan misteri yang memikat, semuanya diwarnai dengan intrik-intrik yang tak terduga. Itu adalah kisah tentang balas dendam, kebenaran yang tersembunyi, dan kompleksitas manusia.
Skull Man membuktikan bahwa tidak selalu ada garis yang jelas antara kebaikan dan kejahatan, dan karakter-karakternya mencerminkan sisi gelap dalam diri kita semua.
Editor : M Mahfud