RABAT MAROKO, iNewsDepok.id – Tren toleransi masyarakat mengalami peningkatan dari 61,6 persen menjadi 70,2 persen. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) menyatakan gembira upaya bersama untuk meningkatkan tren toleransi berhasil.
Kegembiraan tersebut disampaikan Kepala BNPT RI Komjen Rycko Amelza Dahniel saat silaturahmi di di Wisma Kedutaan Besar Republik Indonesia di Rabat, Maroko seperti dalam rilis, Kamis (31/8/2023).
"Berdasarkan data Setara Institute tahun 2016 dan 2023, tren toleransi alami peningkatan dari 61,6% menjadi 70,2%," kata Kepala BNPT RI dalam silaturahmi dengan masyarakat dan para pelajar Indonesia di Maroko.
Kegiatan silaturahmi ini diadakan bertepatan dengan rangkaian kunjungan kerja Kepala BNPT RI di Maroko.
Acara ini dihadiri pula oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar dan Duta Besar LBBP RI di Maroko Hasrul Azwar.
Rycko menjelaskan peningkatan angka toleransi disebabkan adanya penurunan jumlah kelompok intoleran pasif sekitar 13 persen pada tahun 2023.
"Angka toleransi membesar disumbang oleh menyusutnya kelompok intoleran pasif dari sebelumnya berada pada angka 35,7% menjadi 22,4% di 2023,"
Kepala BNPT RI ke - 6 ini mengingatkan untuk tetap waspada terhadap perubahan-perubahan strategi yang dilakukan oleh kelompok penganut ideologi kekerasan dalam mempengaruhi masyarakat khususnya generasi muda yang rentan terhadap derasnya arus informasi.
"Mereka melakukan pola perubahan serangan dari hard menjadi soft approach, dari strategy bullet atau peluru menjadi ballot strategy atau strategi suara. Ini harus kita wapadai bersama," tambahnya.
Generasi muda Indonesia yang telah memiliki sikap toleransi, nasionalisme, dan keberagaman harus terus dipertahankan. Hal ini menjadi tantangan seluruh masyarakat Indonesia dalam membangun kehidupan sosial yang aman, damai dan harmoni.
Editor : M Mahfud