DEPOK,iNewsDepok.id - Ryan Garcia menjadi petinju yang mampu menghasilkan banyak duit dalam tiap duelnya seiring banyaknya penggemar.
Itu yang menjadikan Ryan Garcia jadi ajang perebutan promotor Oscar De La Hoya dan Floyd Mayweather Jr. Oscar dan Floyd Mayweather terlibat dalam pertukaran komentar tajam yang menghangat.
Permasalahan ini bermula setelah Garcia, yang berusia 25 tahun, mengalami kekalahan oleh Gervonta Davis pada bulan April. Pada saat konferensi pers pasca pertandingan, Garcia mengkritik De La Hoya karena ketidakhadirannya, mengundang respons tajam dari sang promotor.
Konflik ini semakin memanas ketika Garcia memposting foto di Instagram yang menunjukkan dirinya bersama Floyd Mayweather Jr., musuh bebuyutan De La Hoya. De La Hoya menjawab dengan komentar merendahkan, "Senang melihatmu bersama pria yang kalah dariku [emoji hati]."
Bukan hanya masalah kepribadian, tetapi juga permasalahan hukum yang menjerat hubungan mereka. Pada bulan Juni, Golden Boy, perusahaan milik De La Hoya, menggugat Garcia dan manajernya terkait status kontrak Garcia.
Mereka berusaha memastikan bahwa Garcia akan menghormati sisa kontraknya dengan perusahaan. Namun, tim hukum Garcia tidak tinggal diam. Baru-baru ini, mereka mengajukan permohonan untuk menolak gugatan tersebut. Sementara itu, Mayweather, yang pernah mengalahkan De La Hoya pada tahun 2007, memberikan dukungan positif kepada Garcia.
Dia menyatakan bahwa jika Garcia benar-benar menjadi agen bebas, dia akan dengan senang hati mempromosikannya.
Meskipun ketegangan terus berlanjut, De La Hoya mengindikasikan bahwa dia akan segera mengumumkan pertarungan selanjutnya bagi Garcia. Selain permasalahan kontrak, kedua pihak ini juga berselisih tentang kualitas pertandingan.
De La Hoya secara konsisten berpendapat bahwa dia seharusnya memenangkan pertarungan melawan Mayweather pada tahun 2007. Namun, meskipun terjadi ketegangan, banyak yang merasa bahwa hubungan ini bisa jadi strategi pemasaran yang cemerlang.
Dalam dunia tinju, drama dan kontroversi sering kali meningkatkan minat dan popularitas, yang pada akhirnya bisa menguntungkan kedua belah pihak.
Dalam menghadapi dinamika ini, tidak ada yang tahu pasti apa yang akan terjadi selanjutnya. Apakah hubungan antara De La Hoya dan Garcia akan semakin merenggang ataukah ini hanya bagian dari strategi bisnis yang cerdik?
Apapun itu, satu hal yang pasti adalah bahwa dunia tinju akan terus terhibur dengan drama dan kontroversi di balik panggung yang menegangkan, menjadikan pertarungan di atas ring semakin ditunggu-tunggu.
Editor : Mahfud