DEPOK, iNewsDepok.id - Sebuah foto menunjukkan tampak seperti garis antara Samudra Atlantik dan Pasifik dengan warna air yang berbeda di kedua sisinya. Sejumlah video di YouTube maupun TikTok juga menunjukkan garis di lautan dengan air gelap di satu sisi dan air terang di sisi lainnya.
Video popular tersebut mengklaim garis-garis tersebut menunjukkan batas antara Samudra Pasifik dan Atlantik, dan menggunakan hal tersebut sebagai ‘bukti’ bahwa kedua samudra itu tidak bercampur. Penarasan apakah ada penghalang di antara kedua samudra tersebut atau justru bercampur?
“Jawaban singkatnya adalah ya, perairan selalu bercampur,” ucap Nadin Ramirez, ahli kelautan University of Concepción Chili, seperti dilansir iNewsDepok.id dari Live Science, pada Jumat (7/7/2023).
Samudra Pasifik dan Atlantik bercampur dengan kecepatan yang berbeda di tempat yang berbeda. Perubahan iklim dapat mengubah kecepatan tersebut. Seperti melihat krim larut menjadi kopi, cairan bercampur tapi perlahan.
Demikianlah penjelasan mengenai gambar seperti adanya garis di antara dua samudra. Di satu sisi air laut lebih asin, lebih bersih atau lebih dingin. Butuh waktu untuk menghitung rata-rata perbedaan tersebut.
Kemudian bayangkan mengaduk kopi dengan kuat sehingga krim tercampur lebih cepat. Seperti itulah gambaran lautan dengan angin kencang dan ombak besar. Samudra Pasifik dan Atlantik bercampur lebih cepat di sejumlah tempat dibandingkan tempat lainnya.
Kedua samudra ini bertemu di dekat ujung selatan Amerika Selatan, di mana benua itu hancur menjadi konstelasi pulau-pulau kecil. Di antara pulau-pulau itu airnya relatif lambat, dengan Selat Magellan sebagai rute yang popular.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani