JAKARTA, iNewsDepok.id - Dimulai sejak 2006 sebagai lanjutan dari program Bogasari Nugraha yang telah dirintis sejak tahun 1998, Indofood Riset Nugraha (IRN) periode 2023/2024 dibuka kembali.
Salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) Indofood ini menawarkan peluang memperoleh dana riset bagi mahasiswa S1 yang sedang melaksanakan penelitian sebagai tugas akhirnya.
Ketua Program IRN sekaligus Direktur PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk., Suaimi Suriady via webinar Selasa, 27 Juni 2023 mengungkapkan bahwa tahun 2023 diprediksi sebagai tahun yang berat bagi banyak Negara.
"Tantangan pangan utama dunia yang dihadapi saat ini adalah bagaimana menyediakan pangan yang aman dan bergizi secara cukup, untuk populasi dunia yang terus meningkat, dengan sumberdaya (tanah, air, SDM, petani) yang terus menyusut dan perlu dilakukan secara berkelanjutan. Negara Indonesia perlu mencari alternatif sumber pangan baru, baik secara individual atau pun kolektif untuk komoditas pangan dan pakan yang belum dapat dipenuhi secara mencukupi dari sumber-sumber dalam negeri. Selain itu, juga perlu mengintensifikasikan upaya diversifikasi sumber pangan nasional berbasis potensi sumber pangan lokal guna memastikan ketahanan pangan nasional," papar Suaimi.
“Jadi, program IRN ini dikembangkan agar dapat berperan sebagai media tumbuhnya ide-ide brilian dari para mahasiswa, untuk menggali dan mengembangkan kekayaan alam pangan Indonesia yang dapat dikembangkan menjadi sumber pangan yang lebih baik,” tegasnya.
Sesuai dengan tema IRN tahun ini yaitu Penelitian Pangan Fungsional Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal, Suaimi mengundang mahasiswa dari berbagai jurusan dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk menyampaikan ide-ide baru dan gagasan segarnya dalam menghasilkan penelitian-penelitian penganekaragaman pangan yang berbasis kearifan lokal.
Secara umum, pengertian pangan fungsional adalah sumber pangan yang tidak hanya berperan sebagai sumber energi dan gizi, tetapi juga mempunyai khasiat tertentu yang dapat memberikan kontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat.
Cara Mengikuti Program IRN
Mahasiswa bisa mengirimkan proposal penelitiannya ke program IRN mulai 27 Juni hingga 30 Juli 2023 melalui email [email protected].
Dana riset dari program IRN diperuntukkan bagi mahasiswa yang akan melakukan tugas akhirnya dan berasal dari berbagai jurusan.
Syarat lainnya adalah jangka waktu penelitian paling lama 1 (satu) tahun, menyertakan riwayat hidup lengkap mahasiswa dan dosen pembimbing serta penelitian dilakukan di Indonesia. Syarat dan kententuan administrasi juga bisa dilihat di website IRN.
Objek penelitiannya adalah sumberdaya pangan darat seperti jagung, gandum, pisang, kelapa, kedelai, sagu, rempah-rempah, daging, susu, aneka umbi, dan komoditas pangan lokal lain sesuai budaya dan kearifan lokal.
Selain itu, sumberdaya pangan laut juga termasuk objek penelitian diantaranya ikan, rumput laut, dan lain sebagainya.
Cakupan bidang penelitian meliputi bidang Teknologi Pangan, bidang Gizi Masyarakat, bidang Budidaya Pertanian, bidang Peternakan, bidang Perikanan dan Sumberdaya Kelautan, bidang Sosial, Budaya, Ekonomi dan Pemasaran, serta bidang Teknologi (teknologi produksi, pengolahan, pengemasan, teknologi permesinan, termasuk teknologi informasi dan teknologi pemasaran).
Proses berikutnya adalah seleksi administratif dan seleksi substansi yang dilakukan secara daring.
Pengumuman penerima dana IRN akan dilakukan pada September 2023.
Keuntungan Mengikuti Program IRN
Program IRN memberikan bantuan dana untuk menyelesaikan penelitian yang dilakukan mahasiswa sebagai syarat kelulusan.
Selama mengikuti program IRN, setiap mahasiswa akan mendapatkan pendampingan langsung dari para pakar sesuai bidang penelitian hingga penelitian selesai.
“Hingga saat ini Program IRN telah mendanai lebih dari 1.000 proposal penelitian. Kami berharap, akan semakin banyak mahasiswa mengikuti program ini dan termotivasi melakukan penelitian-penelitian pangan, mengungkap khasiat maupun keunggulan lain dari sumber pangan yang ada di sekitar kita. Program IRN ini sekaligus menjadi kontribusi nyata generasi muda bagi ketahanan pangan Indonesia,” tutup Suaimi.
Editor : M Mahfud