JAKARTA, iNewsDepok.id - Sukses dengan film Suzzanna "Bernapas Dalam Kubur", Soraya Intercine Films akan merilis film Suzzanna "Malam Jumat Kliwon" pada 3 Agustus 2023 mendatang.
Film yang selama ini ditunggu-tunggu oleh penonton dan penikmat film Indonesia.
Tangan dingin Sunil Soraya selaku produser dari film-film box office produksi Soraya Intercine Films, sangat serius menggarap film Suzzanna "Malam Jumat Kliwon" ini.
"Skenarionya sebenarnya sudah dibuat dari lima tahun lalu sebelum covid. Lalu kita update kembali," ucap Sunil saat peluncuran trailer film Suzanna "Malam Jumat Kliwon" di kantor Soraya Intercine Films Jl K.H. Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis, 22 Juni 2023.
Dengan ketajaman dan kemewahan gambar yang disuguhkan, akan memanjakan mata penonton yang menyaksikan.
Sutradara film Suzzanna "Malam Jumat Kliwon" Guntur Soeharjanto yang sudah menyutradarai puluhan film bioskop dan beberapa filmnya meraih jumlah penonton box office, mengaku sangat bangga bisa bergabung dalam project ini.
Ia merasa tertantang karena harus menghidupkan kembali karakter Suzzanna yang sangat fenomenal.
"Saya sangat senang diberi kesempatan bekerjasama dengan Sunil Soraya yang sangat visioner dan detail," tandas Guntur.
"Saya akui film ini merupakan film yang paling susah. Karena di era CGI (teknologi efek film) saat ini, mas Sunil justru meminimalkan penggunaan CGI. Tapi justru itu membuat hasil filmnya menjadi bagus dan otentik," cetus Guntur.
Karakter Suzzanna yang kembali diperankan aktris Luna Maya, juga kembali menggunakan tim prostetik yang didatangkan langsung dari Rusia.
Untuk soundtrack-nya, Sunil Soraya mempercayakan kepada Melly Goeslaw dan Anto Hoed.
Sunil Soraya, Produser film Suzanna "Malam Jumat Kliwon". Foto: Ist
Film Suzzanna "Malam Jumat Kliwon" menceritakan sosok perempuan bernama Suzzanna yang disantet pada malam Jumat Kliwon. la datang kembali untuk membalas dendam, dalam wujud Sundel Bolong.
Beberapa aktor dan aktris terkenal, turut membintangi film ini. Sebut saja, Achmad Megantara sebagai Surya, Tyo Pakusadewo sebagai Raden Aryo, Sally Marcelina sebagai Minati, Taskya Namya sebagai Ratih, Opie Kumis sebagai Rojali, Adi Bing Selamet sebagai Japra, dan juga Clift Sangra yang berperan sebagai Petarung.
Clift Sangra, suami almarhumah Suzzanna asli, mengaku senang karena Sunil masih mengingat dirinya dan mengajaknya main film ini.
"Saya ditelepon mas Sunil dan mas Guntur. Mereka mengajak saya bertemu di Soraya Intercine Films. Hal pertama yang mereka tanya saat bertemu, kamu masih bisa fighting nggak? Saya jawab, saya minta dikasih waktu latihan dulu selama satu bulan. Saya pulang ke Magelang. Saya latihan dulu selama sebulan. Bulan Januari dipanggil syuting ke Bogor, saya sudah siap," kata Clift.
Disebutkan Sunil, film berdurasi 2 jam 9 menit ini menceritakan Suzzanna saat masih muda yaitu usia 16-17 tahun sehingga diambillah seting di era tahun 1986-an.
Syutingnya sendiri dilakukan di lima lokasi yaitu Cirebon, Bogor, Sumedang, Sukabumi, dan Jakarta.
Meski syuting sebagian dilakukan di kawasan Jawa Barat, namun kultur Jawa Timur terasa kental di film ini seperti adanya adegan gulat lumpur.
"Mengapa diambil gulat lumpur? Karena itu adalah pekerjaannya Surya," tutur Sunil.
Luna Maya berharap masyarakat puas dan bisa menikmati film ini. Foto: Novi
Luna Maya berharap masyarakat puas dan bisa menikmati film ini. Foto: Novi
Kembali memerankan tokoh Suzzanna, Luna Maya mengaku kalau di film yang kedua ini tekanannya berbeda dibandingkan dengan yang pertama.
"Kalau di film yang pertama kan saya hanya mencoba bagaimana caranya agar mirip dengan tokoh Suzzanna. Nah, kalau di film yang kedua ini kan scene-nya lebih kompleks, layernya lebih banyak, ruangnya lebih banyak karena saya harus bertemu dengan Taskya sebagai abdi dalemnya, ada mas Surya sebagai cinta pertama dan terakhirnya. Tapi ada permasalahan yang sebenarnya itu bukan berasal dari dia. Jadi secara emosi tuh lebih dalam. Karena rata-rata film Suzanna yang lain kan ceritanya lebih simpel, kalau ini saya agak sulit menemukan referensi filmnya yang mana yang bisa saya gunakan. Kalau di film pertama saya hanya mencoba bagaimana bisa semirip mungkin dengan Suzanna, di film yang kedua ini saya harus bisa bagaimana caranya memasukkan karakter Suzzanna ke dalam film karena kan ini bukan re-make ya, jadi ceritanya terbilang baru," papar Luna.
Meski Luna merasa tidak PeDe karena lebih kepada takut mengecewakan, namun dengan adanya support dari sang Sutradara, Guntur dan Produser, Sunil, Luna pun berharap masyarakat puas dan bisa menikmati film ini.
Editor : M Mahfud