Selanjutnya, melalui kegiatan ini Janu juga mendapat pengalaman tentang pentingnya kolaborasi dalam menciptakan ketahanan pangan tidak hanya di negeri kita, namun sampai ke ASEAN. Jaringan petani muda yang terbentuk di kegiatan ini akan terus dikawal, dengan Indonesia sebagai garda terdepan yang memimpin.
Hal yang tidak kalah penting adalah kesempatan untuk mempraktekkan bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi internasional di sektor pertanian. Petani Milenial Indonesia harus mampu menggunakan bahasa Inggris dalam proses diskusi, negosiasi, bahkan kerjasama agar mendapat hasil optimal.
“Harapan kami ke depan,adanya ASEAN Young Farmers Forum (AYFF) agar dapat direalisasikan dengan dukungan Kementan maupun kementerian terkait seperti Kemenlu, Kemenkop UKM, maupun seluruh pihak dengan adanya pertemuan lanjutan, kerjasama bisnis, serta potensi kolaborasi lainnya. Kami, 12 delegasi Indonesia insya Allah siap menjadi bagian dari forum tersebut," tandas Janu.
Temu Petani ASEAN Asean Dialogue Partners Exchange Farmer Visit 2023 adalah bagian dari kegiatan Pekan Nasional (PENAS) Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) XVI di Padang, Sumatera Barat. Pesertanya adalah petani Milenial dari negara anggota ASEAN dan negara mitra (Jepang dan Amerika).
Kegiatan ini diikuti 26 peserta asal negara-negara ASEAN. Yaitu Indonesia 12 peserta, Malaysia dua peserta, Thailand empat peserta, dan Filipina dua peserta.
Selain itu, ada juga Jepang sebagai negara mitra dengan empat peserta, dan perwakilan Kedutaan Amerika dengan dua peserta.
Editor : Mahfud