Unik! Hotel Terdalam di Dunia Berada di Kedalaman 1.375 Kaki di Bawah Tanah, Cocok Bagi Petualang

DEPOK, iNewsDepok.id - Inilah hotel terdalam di dunia yang berada di kedalaman 1.375 kaki atau 419 meter di bawah tanah di Pegunungan Snowdonia di Wales.

The Deep Sleep Hotel (Hotel Deep Sleep) diklaim sebagai hotel terdalam di dunia yang berada di bawah tanah tambang Welsh. Tepatnya berlokasi di tambang batu tulis Cwmorthin.  

Melansir Daily Mail, pada Rabu (14/6/2023), hotel yang menggambarkan dirinya sebagai ‘remote-camp adventure experience’ ini dijalankan oleh perusahaan Go Below, yang bergerak dalam bidang aktivitas outdoor. Hotel ini hanya dibuka satu malam seminggu, pada Sabtu malam.

The Deep Sleep Hotel, hotel terdalam di dunia. Foto: Instagram @gobelow

Adapun ide pengalaman petualangan di hotel terdalam di dunia berasal dari pendiri Go Below, Miles Moulding. Hotel ini mulai diluncurkan pada bulan April lalu.

Bagaimana jika ingin menginap di hotel terdalam di dunia ini? Pengalaman tamu dimulai pada Sabtu pukul 17.000 dari pangkalan Go Below, Tanygrisiau Base di dekat kota Blaenau Ffestiniog. Di sana tamu akan bertemu dengan pemandu yang akan membawa mereka menuju hotel.

Untuk menuju hotel tersebut tidak mudah. Pasalnya, lokasi ini hanya dapat diakses melalui rute curam dan menantang dari pertambangan lama Cwmorthin yang terbengkalai.

The Deep Sleep Hotel. Foto: Instagram @gobelow

Untuk menuju hotel, tamu harus melalui perjalanan selama 45 menit menuju pegunungan. Rute ini terkadang terjal, namun menawarkan pemandangan yang indah. Kemudian berhenti di sebuah pondok bersiap untuk turun ke dunia bawah dengan helm, lampu, baju zirah, dan sepato boots Wellington.

Selanjutnya, seperti yang ditulis website hotel, ‘waktunya ucapkan selamat tinggal bagi dunia luar dan menuju ke kedalaman tambang batu tulis terbengkalai, terbesar dan terdalam di dunia’.

Kemudian melalui rute yang menantang melalui tambang yang beroperasi pada tahun 1810 hingga 1939, para tamu akan menavigasi tangga penambang kuno, serta jembatan tua.

Editor : Kartika Indah Kusumawardhani