JAKARTA, iNewsDepok.id – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) Republik Indonesia, Lazada Indonesia (Lazada) bersama dengan Archipelagic and Island States (AIS) Forum, didukung Divers Clean Action (DCA) belum lama ini mengadakan lomba seed funding untuk mencari solusi inovatif sebagai off-taker (pengelola) bank sampah di Kepulauan Seribu.
Melalui lomba bertajuk “Islands Hackathon: Discover Innovative Ideas on Plastic Waste for the Future of Thousand Islands”, diharapkan akan tercipta solusi pengelolaan sampah berkelanjutan yang dapat direplikasi dan dijadikan proyek skala besar demi mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan SDG 14 (Life Below Water) dan SDG 12 (Responsible Production and Consumption).
Lomba seed funding ini didasari kekhawatiran akan banyaknya timbunan sampah plastik sekali-pakai yang kian meningkat dan membahayakan lingkungan, termasuk di daerah pesisir dan laut sekitar Kepulauan Seribu.
Lazada menilai permasalahan lingkungan ini selayaknya diatasi bersama dengan para pemangku kepentingan melalui berbagai solusi inovatif. “Lazada berkomitmen untuk berkontribusi menjaga kelestarian alam, termasuk melalui kolaborasi dengan mitra strategis seperti AIS Forum dan Kemenkomarves untuk bisa menghadirkan program yang berdampak besar bagi lingkungan. Dalam penyelenggaraan hackathon ini, kami menyaksikan banyak ide yang kreatif dan inovatif dari para anak muda Indonesia yang kami yakini bisa membantu mengatasi permasalahan sampah plastik, khususnya di Kepulauan Seribu ini,” ungkap Vice President Government Affairs Lazada Indonesia, Budi Primawan.
Pemenang yang dipilih oleh panel juri dari Lazada, Kemenkomarves, dan Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu akan mendapatkan pendanaan awal sebesar Rp100 juta. Pemenang juga berkesempatan mempresentasikan ide inovatifnya di depan 47 kepala negara atau perwakilannya di acara AIS High-Level Meeting pada Oktober 2023 mendatang.
Dari beberapa inovator yang menawarkan solusi, startup Get Plastic terpilih sebagai pemenang dengan program yang memanfaatkan sampah plastik sebagai bahan bakar transportasi antar pulau di Kepulauan Seribu.
Program dari Get Plastic memanfaatkan teknologi pyrolysis yang dapat mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar, seperti bensin, solar, dan gas. Dengan teknologi pyrolysis sampah plastik ini, diharapkan dapat tercipta bahan bakar alternatif solar untuk para nelayan di Kepulauan Seribu.
Lebih lanjut, Get Plastic tidak hanya mengimplementasikan penggunaan bahan bakar dari hasil daur ulang sampah plastik, namun juga melaksanakan pengembangan, sosialisasi, dan edukasi dalam pengelolaan sampah plastik kepada masyarakat di Kepulauan Seribu.
Solusi dari program Get Plastic ini berpotensi dapat mengatasi permasalahan sampah plastik yang mencapai sekitar 400kg sampah plastik setiap harinya di Kepulauan Seribu, serta menjaga ekosistem laut dan pantai yang lebih bersih.
Editor : M Mahfud