DEPOK,iNewsDepok.id- Relawan SiapBergerak menggelar bakti sosial (baksos) di pemukiman pemulung Bantargebang, Bekasi. Baksos ini melibatkan relawan cilik usia antara 4-14 tahun.
“Relawan terbagi atas berbagai peran yaitu sebagai relawan pengepak sembako, relawan distribusi, logistik, konten kreator, hingga relawan supir mobil box pengangkut paket,” kata kordinator aksi Yayasan Indonesia SiapBergerak, Rienzy Kholifatur, Sabtu (22/4/2023).
Baksos ini digelar menjelang Hari Raya Lebaran. Relawan SiapBergerak ingin menjadikan bulan Ramadhan sebagai arena melatih hadirnya jiwa empati anak-anak muda, mengingat belakangan ini sering terdengar aksi-aksi kurang terpuji dan kekerasan dari mereka.
“SiapBergerak pun mengajak serta anak-anak untuk melakukan aktivitas kemanusiaan sedini mungkin, dengan kontribusi apapun, termasuk membungkus paket. Tidak hanya itu, dengan hadir bersama warga yang membutuhkan, diharapkan tumbuh kasih sayang mereka kepada sesama, sekaligus belajar bersyukur atas kehidupan mereka masing-masing,” kata manajemen SiapBergerak, Devie Rahmawati.
Dari baksos ini diharapkan timbul rasa empati dari anak muda untuk bisa membantu sesama. Selain itu diharapkann akan banyak baksos yang digelar di lokasi ini.
“Saya pikir baiknya lebih banyak anak-anak yang datang ke Bantargebang kalau ada kegiatan sekolah, bukan hanya ke museum atau tempat rekreasi. Saya kaget liat gunung sampah, tapi juga khawatir dengan penduduk yang tinggal di sini. Saya sedih memikirkan kesehatan mereka,” kata relawan cilik kelas 2 SMP Nassa School, Putie Hikari.
Dipilihnya lokasi ini sebagai baksos karena untuk mengingatkan anak-anak akan dampak dari sampah, yang tiap hari mereka juga produksi. Relawan juga membagikan pengetahuan sederhana kepada anak – anak untuk peduli lingkungan, semisal makanan yang diambil secukupnya lalu dihabiskan, mengingat 40% lebih sampah berasal dari sisa makanan.
“Kesadaran ini penting dibangun sejak dini, mengingat selama bulan Ramadhan ini kita sudah merasakan cuaca yang jauh lebih panas dari biasanya, yang diakibatkan salah satunya dampak dari polusi sampah yang juga berkontribusi mendorong perubahan iklim,” kata Peneliti Lingkungan dan Ketua Yayasan Indonesia Siap Bergerak, Mila Viendyasari.
Editor : Rinna Ratna Purnama