Lisa BLACKPINK Jadi Nama Bunga Langka Penemuan Baru di Thailand

JAKARTA, iNewsDepok.id  – Lisa BLACKPINK menuai banyak sorotan usai para tim penelitian memakai nama idol itu untuk spesies bunga baru dan langka. Para peneliti dari Thailand ini terinspirasi dari nama Lalisa Manabon.

Diketahui, tim peneliti dari Thailand menemukan spesies tanaman baru dan diberi nama terinspirasi Lisa BLACKPINK. Lisa merupakan salah satu anggota BLACKPINK yang memiliki paras yang sangat cantik. Selain itu, dia juga merupakan rapper yang sangat handal, di mana suara vokalnya memiliki gaya yang sangat khas dan gahar.

Baca Juga

3 Cara Styling Hoodie ala Lalisa

Lisa BLACKPINK ini merupakan satu-satunya anggota yang berasal dari negeri Thailand. Nama panjang Lisa yang tadinya Pranpriya Manoban telah dilegal menjadi Lalisa Manoban. Salah satu hal menarik yang berhubungan dengan Lisa, terjadi baru-baru ini di Thailand. Hal tersebut adalah penemuan spesies bunga super langka yang dinamai dengan unsur nama Lisa.

Friesodielsia Lalisae, bunga spesies baru yang namanya diambil dari Lisa BLACKPINK. Foto: Thailand Post English

Peneliti dari Chiang Mai University di Thailand baru-baru ini menemukan tanaman baru di provinsi Narathiwat. Tumbuhan baru itu adalah subspesies dari bunga harum yang disebut Friesodielsia Steenis. Diketahui, Narathiwat dikenal sebagai salah satu provinsi paling selatan yang sayangnya kurang dieksplorasi di Thailand. Alasan mengapa tanaman itu dinamai dengan nama tersebut dikarenakan penyanyi, rapper, dan penari Thailand tersebut telah memotivasi penulis studi Anissara Damthongdee untuk mengatasi hambatan selama studi PhD-nya.

Namun, ternyata spesies bunga tersebut diklasifikasikan sebagai tanaman yang 'sangat terancam punah'. Hal ini pun membuat peneliti mendorong adanya upaya konservasi agar mencegah tanaman ini punya nama ilmiah Friesodielsia Lalisae benar-benar hilang dari Bumi.

Lebih jauh, pemimpin peneliti, Prof. Dr. Thanawat melansir Thailand Posts English mengatakan kalau Buhangalisa ini bakalan terus diteliti untuk dicari hal penting di dalamnya yang kemungkinan bisa ditemukan obat baru darinya.

Editor : M Mahfud