DEPOK, iNewsDepok.id - Kemacetan di sepanjang Jalan Kartini Depok, Jawa Barat, makin parah dan mencapai puncaknya pada jam-jam menjelang waktu berbuka puasa.
Jalan Kartini yang dimaksud adalah ruas jalan sepanjang 1,5 kilometer, sejak dari Jalan Dewi Sartika (ujung Jalan Kartini bagian utara) sampai ke pertigaan Grand Depok City (GDC) di bagian selatan.
Dari arah utara ke selatan, titik macet pertama adalah di pertigaan pertemuan Jalan Pemuda dengan Jalan Kartini, persis dekat Halte Puskesmas Pancoran Mas. Tidak ada lampu merah di sini. Kendaraan dari arah Jalan Pemuda ke Jalan Kartini dan sebaliknya, berpapasan di pertigaan tersebut. Kondisi lalu-lintas jadi semrawut.
Berdasarkan pengamatan depok.inews.id di lokasi pada Selasa (28/03/2023) sekitar pukul 16.30 WIB, tidak ada satu orang pun petugas pengatur lalu-lintas. Titik macet kedua adalah di depan Apotek K-24, yang merupakan tempat favorit para penumpang transportasi kereta Commuter Line, menunggu Ojek Online dan atau Taksi Online.
Alurnya, penumpang kereta dari Stasiun Depok berjalan kaki dari Jalan Stasiun, kemudian menyeberangi Jalan Kartini, lalu menunggu kendaraan di depan Apotek K-24. Ketika mereka menyeberangi zebra cross dan ketika mereka menaiki Ojek Online dan atau Taksi Online, otomatis kendaraan lain akan berhenti.
Ruas Jalan Kartini dari arah utara ke selatan tersebut, memang dua jalur, tapi dengan lebar jalan yang hanya 6-7 meter, kendaraan yang melintas terpaksa berhenti. Apalagi pada jam-jam menjelang waktu berbuka puasa, mobil dan sepeda motor berebut ruang untuk melintas. Kemacetan tentu tak terhindarkan.
“Tiap hari ya seperti ini. Pada bulan puasa ini, kemacetannya menjadi lebih parah, karena penumpang kereta dari Stasiun Depok, pulangnya serentak, bersamaan. Semua terburu-buru mau berbuka puasa di rumah masing-masing,” ujar Sisca, sembari menaiki Ojek Online pesanannya.
BACA JUGA:
Luwesnya Pedagang di Stasiun Depok, Biasanya Jual Sarapan Kini Jual Menu Buka Puasa
Apotek K-24 itu berdekatan dengan Toko Bata dan gerai Indomaret. Ruang parkir area komersil tersebut, digunakan sebagai “terminal dadakan” oleh angkutan kota (angkot) untuk menunggu penumpang.
Sejumlah angkot warna biru line 05 tujuan Citayam, parkir di sana menunggu penumpang. Kepala “terminal dadakan” yang tak mau menyebutkan namanya, mengungkapkan, jumlah penumpang pada jam-jam menjelang waktu berbuka puasa, lumayan banyak. Ia memanfaatkan momentum tersebut dan mendapatkan uang jasa dari supir angkot.
Selain angkot yang masuk ke “terminal dadakan,” ada juga sejumlah angkot yang memilih ngetem di bahu jalan dan di atas badan trotoar. Nah, keberadaan angkot tersebut, juga keluar-masuknya angkot dari dan ke “terminal dadakan” turut berkontribusi pada makin parahnya tingkat kemacetan di Jalan Kartini.
BACA JUGA:
Berburu Takjil di Pasar Takjil Depan Masjid Al Huda Cimanggis Depok
Berdasarkan pengamatan depok.inews.id di lokasi pada Selasa (28/03/2023), ada 2 orang petugas dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Metro Depok, yang turut mengatur arus lalu-lintas. Keberadaan kedua petugas itu turut mempercepat penyeberang jalan, penumpang menaiki Ojek Online dan atau Taksi Online, serta keluar-masuknya angkot dari dan ke “terminal dadakan” tersebut.
Titik macet ketiga adalah di Jalan Kartini, dari arah selatan ke utara, persisnya di sekitar Halte Stadela. Ini juga merupakan tempat favorit para penumpang transportasi kereta Commuter Line, menunggu Ojek Online dan atau Taksi Online.
Pihak yang dominan menguasai bahu jalan serta badan trotoar di sekitar Halte Stadela tersebut adalah Ojek Online. Para “pejuang sepeda motor” tersebut berkerumun dengan sepeda motor masing-masing, hingga menghalangi arus pejalan kaki, yang sesungguhnya punya hak atas trotoar yang dimaksud. Di sekitar Halte Stadela tersebut, tak ada seorang pun petugas yang mengatur lalu-lintas.
Trotoar di sepanjang Jalan Kartini, sesungguhnya sudah bagus, yang mestinya memberikan kenyamanan kepada pejalan kaki. Trotoar menggunakan pola seperti trotoar di Jalan Margonda. Dibuat bertekstur agar tidak licin, seperti tekstur kulit jeruk Tapi, karena dikuasai oleh para “pejuang sepeda motor” tersebut, ya para pejalan kaki pun kehilangan hak mereka. Dan, tidak ada petugas yang menertibkannya.
BACA JUGA:
Terapkan Desain Kapal Selam, Kebocoran Underpass Dewi Sartika Depok Sudah Ditangani
Dikutip dari portal resmi Pemkot Depok, Dinas PUPR Kota Depok telah menyelesaikan pekerjaan ruas Jalan Kartini, pada Rabu (21/12/2022) lalu. Ada empat pekerjaan utama di Jalan Kartini: saluran, trotoar, median jalan, dan overlay (pengaspalan).
Pagu anggaran untuk keempat pekerjaan tersebut sebesar Rp 16 miliar, yang berasal dari bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Editor : Mahfud