Argentina Nyatakan Siap Gantikan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

BUENOS AIRES, iNews.id - Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) sudah memberi sinyal keras kepada Indonesia. FIFA menunda pengundian tim fase grup dari jadwal seharusnya, 31 Maret 2023 di Bali. 

Walau belum ada pernyataan resmi dari FIFA, PSSI menyebut penundaan itu terkait penolakan Timnas Israel oleh sejumlah pihak, termasuk Gubernur Bali I Wayan Koster. 

Baca Juga

Usai Menghajar Guatemala 3-0, Argentina Pastikan Tiket 16 Besar

Penundaan itu juga dilakukan lantaran semua perwakilan tim, termasuk Israel harus hadir dalam pengundian. Imbasnya status Indonesia sebagai tuan rumah menjadi terancam seiring dengan masifnya gelombang penolakan. 

Piala Dunia U-20 2023 direncanakan berlangsung di Indonesia pada 20 Mei - 11 Juni 2023 . FIFA sampai saat ini, belum memberi keterangan tentang polemik yang terjadi di Tanah Air.

Melihat situasi tersebut, Argentina menyatakan siap menggelar Piala Dunia U-20 2023 menggantikan Indonesia jika batal menjadi tuan rumah. Federasi Sepak Bola Argentina (AFA) sudah mulai mempersiapkan diri. 

Baca Juga

Tidak Hanya Indonesia, Warga Argentina Demo Tolak Israel Pada Piala Dunia U-20 2023

Media Argentina, Doble Amarilla, menyebut Argentina siap untuk menggantikan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. 

"AFA telah mendaftar untuk mengaturnya dan dalam beberapa jam terakhir ini menghidupkan kembali kemungkinan (mendaftar) itu," tulis Doble Amarilla. 

"Dari AFA, mereka segera mengajukan permintaan resmi untuk menjadi penyelenggara jika Indonesia keluar dari organisasi atau FIFA memutuskan untuk mengganti tuan rumah," sambung tulisan itu. 

Baca Juga

FIFA Rilis Lagu ‘Glorious’ Milik Weird Genius Sebagai Lagu Tema Piala Dunia U-20 2023

Argentina sekarang sedang memantau situasi terkini di Indonesia. Keuntungan mendapat tiket menuju turnamen akan jadi pertimbangan utama. Karena diketahui La Albiceleste -julukan Timnas Argentina U-20- tak mampu menembus babak utama Piala Dunia U-20 2023. 

"Beberapa jam ke depan akan menjadi kunci untuk melihat apakah ada semacam kesepakatan diplomatik atau memang perubahan tempat mulai dipertimbangkan," tulis Doble Amarilla. 

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta