get app
inews
Aa Text
Read Next : Hari Asuransi ke-18: Paylater Membebani, Asuransi Melindungi, Rencanakan Keuanganmu Sekarang!

Strategi Investasi 2023, Sektor Otomotif dan Telekomunikasi Masih Akan Positif

Selasa, 14 Februari 2023 | 18:50 WIB
header img
M. Arief Maulana, Head of Wealth Management Mirae Asset. Foto: Tim iNews

JAKARTA, iNewsDepok.id - Dalam kondisi ekonomi seperti sekarang, dimana masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan, baik nasabah retail maupun korporasi, M. Arief Maulana, Head of Wealth Management Mirae Asset menyarankan investor untuk menggunakan strategi alokasi aset (asset allocation). 

"Salah satu tujuan menggunakan strategi asset allocation adalah membagi investasi ke dalam beberapa instrumen yang berbeda sehingga mendapatkan manfaat diversifikasi risiko yang lebih baik. Salah satu instrumen yang lebih stabil ketika ekonomi global sedang berada pada tren pengetatan kebijakan moneter adalah Reksa Dana pasar uang," ungkap Arief di acara “Media Day” yang digelar PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia pada Kamis, 09 Februari 2023 lalu .

Arief mengatakan keunggulan Reksa Dana pasar uang dibanding instrumen pasar uang lain adalah adanya insentif pajak, tidak ada fee beli-jual, portofolio yang terdiversifikasi, likuid karena penarikan dana bisa setiap waktu, dan nilai minimal investasi yang rendah. Di dalam Reksa Dana pasar uang, ada instrumen tabungan, deposito, dan efek utang bertenor kurang dari 1 tahun.

“Saat ini kami sangat sarankan investor korporasi dan institusi agar melakukan asset allocation sebagian besar portofolionya ke dalam Reksa Dana pasar uang,” kata Arief.

Terkait kondisi ekonomi saat ini, Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Asset, menilai inflasi global dan nasional dapat terjaga sehingga baik The Fed di AS maupun Bank Indonesia menunjukkan sinyal bahwa penaikan suku bunga akan lebih ditahan. 

Dengan iklim yang lebih kondusif itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mulai stabil menguat sejak awal tahun diprediksi akan melanjutkan penguatan.

“Secara teknikal, indikator stochastic dan RSI yang masih positif membuat prediksi IHSG akan konsolidasi bullish dengan rentang pergerakan 6.816-7.000 untuk Februari. Dari 6 sektor yang masih underperform indeks, sektor yang memiliki potensi terbesar untuk outperform IHSG yaitu keuangan dan barang konsumsi cyclical,” ungkap Nafan.

Ditambahkan Robertus Hardy, Senior Research Analyst Mirae Asset, kondisi ekonomi tahun ini masih akan positif bagi sektor otomotif dan telekomunikasi dibanding sektor lain. 

Untuk sektor telekomunikasi, lanjutnya, belanja komunikasi dan data masyarakat akan bertumbuh pada tahun pemilu dan masa persiapannya seperti sekarang, dengan pilihan utama TLKM (Trading Buy, TP Rp 4.500). 

“Untuk sektor otomotif, tahun politik biasanya akan memicu peningkatan mobilisasi masyarakat, ditambah potensi adanya insentif rencana pemberian subsidi dari pemerintah bagi motor dan mobil listrik yang membuat kami optimis sektor tersebut dapat menjadi pilihan di tengah tahun politik dan ancaman inflasi,” jelas Robertus.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut