Sementara ahli saraf Profesor Nigel Leigh dari Brighton Medical School, yang memimpin percobaan dengan Gilbert Bensimon di Prancis, menjelaskan data awal yang ditunjukkan dari penelitian itu memperlihatkan hasil yang sangat baik. Karena itulah, mereka terus berupaya mendorong hasil penelitian itu.
Sementara Profesor Ammar Al-Chalabi, yang memimpin tim King's College London dalam uji coba tersebut, mengungkapkan temuan itu merupakan kemajuan besar di bidang medis.
"Sekarang pertanyaannya adalah bisakah kita memperpanjang kelangsungan hidup dan mungkin memperlambat penyakit untuk jangka waktu yang lama?" ucapnya.
Melansir Daily Mail, meski penyebab MND tidak sepenuhnya dipahami, tapi diketahui bahwa mekanisme inflamasi mempengaruhi kerusakan neuron motorik di otak dan sumsum tulang belakang. Hal itu yang membuat banyak penderita MND mengalami kelumpuhan yang sulit dibayangkan.
Sebagai informasi, beberapa jenis dari penyakit motor neuron tersebut di antaranya Amyotrophic lateral sclerosis (ALS), progressive bulbar palsy (PBP), progresif otot atrofi (PMA), dan primer lateral sclerosis (PLS).
Stephen Hawking diduga menderita jenis ALS, atau yang kerap juga disebut Lou Gehrig's Disease yang membuatnya lumpuh. Akibatnya, Stephen Hawking bertumpu pada pemakaian teknologi untuk membantunya beraktivitas.
Hingga meninggal dunia di usia 76 tahun pada 14 Maret 2018, Stephen Hawking berada dalam keadaan lumpuh.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani