get app
inews
Aa Text
Read Next : Lebih Dari 700 Ribu Tiket Nataru KAI Telah Terjual, Ini Tanggal Pemberangkatan Yang Banyak Diburu!

Awas Jangan Sembarang Klik! Marak Penipuan Berkedok Promo KAI

Rabu, 04 Januari 2023 | 04:48 WIB
header img
Ilustrasi pemudik yang menggunakan jasa transportasi kereta api. Foto: Tama/ iNews Depok.

DEPOK, iNewsDepok.id - Akhir-akhir ini marak penipuan mengatasnamakan promo perjalanan kereta api. Modusnya para pelaku memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan phishing, dengan kedok promo dari PT Kereta Api Indonesia (Persero).

VP Public Relations KAI Joni Martinus mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan tautan atau link yang mengatasnamakan PT KAI tersebut.

"Masyarakat jangan klik link tersebut dan jangan mengikuti langkah yang disampaikan, bahkan hingga memberikan data ke website tersebut. Kemudian juga jangan menyebarluaskan link atau tautan mencurigakan tersebut," kata Joni dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/1/2023).

Joni mengingatkan kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap phishing atau upaya untuk mendapatkan informasi seseorang dengan teknik pengelabuan melalui tautan berkedok promosi dengan identitas KAI seperti logo, nama, dan foto-foto perkeretaapian.

“Diharapkan berhati-hati serta waspada terhadap info dan promosi yang mengatasnamakan KAI. Informasi resmi terkait promo dapat dipantau melalui website kai.id atau media sosial KAI121,” kata Joni.

Tautan penipuan yang kembali ramai beredar melalui sosial media dan aplikasi percakapan tersebut memiliki ciri-ciri alamat situs yang mencurigakan yaitu http://mmmjemp.cn, http://bankruptcymelodious.cn, http://qxowtod.cn, http://crueltyspongy.cn, http://ambulancesodium.cn, http://negotiatefoam.cn, http://deceptivebuffalo.cn, dan lainnya.

PT KAI khawatir, tautan tersebut merupakan metode phishing yang berisi malware, virus atau pencurian data digital.

"Dikhawatirkan dalam link tersebut terdapat malware/virus/scam dalam arti tindakan terencana yang bertujuan mencuri uang dengan cara mengakali, membohongi, menipu pihak lain, serta mengambil data pribadi melalui virus," pungkasnya.

Editor : Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut