- Usaha Jual-Beli Barang Bekas
Usaha modal sedikit dan belum banyak pesaing berikutnya adalah bisnis jual-beli barang bekas. Banyak orang yang bingung saat memiliki barang yang sudah tidak terpakai.
Oleh karena itu, usaha jual-beli barang bekas ini akan sangat dibutuhkan. Usaha ini tidak memerlukan modal besar karena membeli barang bekas karena tentu harganya lebih terjangkau, kemudian dijual kembali dengan harga yang lebih mahal.
- Bisnis Daur Ulang Kreatif
Bisnis daur ulang kreatif bisa menjadi peluang yang sangat menjanjikan. Kreativitas mengubah sesuatu yang kurang bernilai menjadi memiliki nilai tinggi adalah hal yang unik dan tidak dilakukan semua orang.
Kreasi produk daur ulang tentunya juga tidak membutuhkan modal material yang besar. Membuat inovasi menarik dan ramah lingkungan dari produk-produk seperti sabut dan batok kelapa menjadi barang seni dan perkakas rumah tangga bisa menjadi contoh.
Selain itu, memanfaatkan limbah-limbah lain seperti dari limbah kayu juga sangat potensial untuk dijadikan bisnis murah yang sangat sedikit pesaingnya.
- Usaha Jasa Titip (Jastip)
Usaha jasa titip alias jastip pasti akan semakin tumbuh seiring meningkatnya kebutuhan untuk berbelanja. Saat ini, banyak orang yang mempunyai cukup uang tetapi tidak memiliki waktu untuk datang langsung ke lokasi perbelanjaan atau terlampau jauh.
Konsumen tersebut pastinya membutuhkan jasa titip untuk membeli barang belanjaan sesuai yang diharapkan. Oleh karena itu, bisnis jastip terbilang menjanjikan dan masih belum banyak pesaing.
Tidak dibutuhkan modal yang banyak untuk membuka usaha jastip. Jujur dan kompeten adalah modal utama pelaku jastip agar mendapatkan kepercayaan konsumen.
Food truck adalah konsep usaha kuliner minim modal yang belum banyak pesaing. Usaha food truck menawarkan sistem pesan antar makanan dan tidak memerlukan memusingkan lokasi tetap.
Usaha food truck bisa lebih fleksibel karena kita berpindah-pindah tempat. Food truck umumnya sering ditemukan pada event-event seperti bazaar atau di lokasi yang khusus menyajikan kuliner.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani