DEPOK,iNewsDepok.id-Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono meraih juara 2 dalam kompetisi nasional Three-Minute Telling-Innovation Competition (TMTIC) 2022. Kompetisi ini digelar Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI). Imam masuk dalam kategori mahasiswa S2 dan memaparkan soal Aplikasi Dkerens.
“Sebagai mahasiswa aktif S2 SKSG UI, banyak peluang untuk mengikuti berbagai kompetisi. Alhamdulillah inovasi saya masuk dan terpilih masuk final. Ini kedua kalinya saya mendapatkan kesempatan, dimana pertama mendapat pembiayaan pembuatan jurnal internasional di Jepang beberapa waktu lalu,” kata Imam, Rabu (7/12/2022)
Direktur SKSG UI, Athor Subroto mengatakan pihaknya menyadari bahwa Indonesia perlu melakukan inovasi tiada henti untuk mempersiapkan bangsa dan negara ini menuju Indonesia Emas 2045. TMTIC sudah empat kali digelar SKSG UI. “Ini agenda keempat. Setiap tahun kita menyelenggarakan kompetisi semacam ini,” katanya.
TMTIC 2022 diselenggarakan sebagai manifestasi dari rasa tanggung jawab SKSG UI untuk terlibat dan turut serta menghidupkan trend dan budaya berinovasi di Indonesia. TMTIC 2022 yang diselenggarakan ini ingin menjadikan inovasi sebagai bagian dari budaya bangsa dalam kehidupan bermasyarakat, baik lokal, regional maupun global, dan dalam kehidupan bernegara.
“Semua pihak harus terlibat dan turut serta menghidupkan trend dan budaya berinovasi di Indonesia, sehingga kita dapat menemukan berbagai solusi untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan berbagai peluang,” ujarnya.
TMTIC 2022 diikuti puluhan peserta yang berisi karya inovasi yang masuk sebanyak 33 video. Kemudian sebanyak 20 semi finalis yang lolos di babak penyisihan dan dipilih sembilan finalis. Dalam TMTIC 2022 ini telah dilakukan transformasi dengan memperluas cakupan.
“Sebelumnya adalah tesis kompetisi, sekarang kita buat lebih luas lagi dan dalam karena ada inovoasi sehingga tidak hanya sebatas tesis saja sehingga umum juga bisa ikut. Inovasi menjadi hal yang dibutuhkan jadi transformasi yang keempat kita lakukan,” ungkapnya.
Dalam kompetisi kali ini pihaknya mendorong kemajuan inovasi di kalangan anak muda. Inovasi yang dimaksud adalah yang dapat dirasakan langsung manfaatnya bagi masyarakat. Menurutnya saat ini kemajuan inovasi sudah sangat besar. Hanya saja perspektifnya perlu dibekali dengan yang lebih lengkap.
“Misalnya soal lingkungan, tidak hanya gadget tapi harus punya operasionalisasinya di kenyataan harus konkrit. Salah satunya tadi ada dari finalis mengenai implan dan mangrove digital. Itu kan inovasi yang membumi dan dekat dengan masyarakat sehingga bisa dinikmati langsung,” tegasnya.
Pihaknya juga mendorong agar inovasi tersebut bisa mendapatkan hak paten. Sehingga ketika diimplementasikan di masyarakat tidak terjadi duplikasi. “Kalau hanya aplikasi saja, besolnya bisa hilang. Kita mendorong agar inovasi tersebut mendapat HAKI,” pungkasnya.
Editor : Rinna Ratna Purnama