Awas Tertipu Saat Cari Pekerjaan, Simak 6 Tips Membedakan Lowongan Kerja Palsu atau Asli

Jika ada seorang perekrut menghubungi Anda melalui media sosial, sebaiknya Anda sudah lebih skeptis. Pasalnya, perekrut dari perusahaan resmi biasanya berkomunikasi melalui email, telepon, atau aplikasi lowongan kerja, yang mana identitas mereka yang sebenarnya ditampilkan.
Jika seseorang menghubungi Anda secara online dengan tawaran pekerjaan langsung, itu adalah tanda bahaya yang serius. Tawaran pekerjaan tipikal datang setelah proses lamaran kerja yang lengkap, meliputi penyerahan resume dan surat lamaran, penyaringan kandidat yang tepat oleh pemberi kerja, dan wawancara kerja formal.
Perekrut pekerjaan nyata hanya tertarik pada hal-hal seperti pekerjaan dan latar belakang pendidikan, keahlian, dan informasi pribadi dasar.
Di luar itu, tidak ada perusahaan yang benar-benar menggunakan informasi tambahan apa pun, seperti detail bank atau nomor jaminan sosial. Anda hanya boleh memberikan informasi pribadi ini setelah perusahaan mempekerjakan kamu.
Bila ada atasan yang meminta uang Anda adalah salah satu tanda bahaya terbesar saat melihat iklan pekerjaan atau tawaran pekerjaan. Jika Anda harus membayar untuk melamar pekerjaan, kemungkinan besar lowongan itu palsu.
Ketika Anda menemukan kasus-kasus penipuan seperti itu, laporkan ke pihak yang berwenang sehingga mereka berhenti melakukan penipuan kepada lebih banyak orang.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani