JAKARTA, iNewsDepok.id - Marc Marquez menegaskan, tak masalah para pembalap MotoGP saling membenci di trek, tetapi setiap individu harus mengerti batasnya.
Panasnya persaingan tak dimungkiri kadang bisa mendorong seseorang bereaksi berlebihan seperti yang terlihat di masa lalu.
Apalagi, para pembalap rela melakukan apa pun demi meraih hasil maksimal di MotoGP. Contohnya relasi buruk Marc Marquez dengan Valentino Rossi, Jorge Lorenzo dan Rossi, yang masih jadi bahan pembicaraan hingga sekarang.
Namun, hal seperti itu tidak ia temui dalam generasi pembalap sekarang. Sebab, duel sengit hanya terjadi di lintasan, tapi tidak berlanjut ke ranah pribadi.
"Itu merupakan momen yang indah dan emosional. Khususnya karena Anda tidak tahu apa yang akan terjadi setelah operasi keempat," ujar Marquez, dikutip dari Speedweek (29/11/2022).
"Tidak ada yang bisa memberi tahu bagaimana dan kapan kembalinya kita ke lintasan," kata dia.
Marquez mengatakan, ia menemui kehangatan bersama para pebalap setelah mundur sejenak dari MotoGP untuk menjalani operasi lengan kanan keempat.
Usai MotoGP Italia saat itu, Fabio Quartararo dan pebalap lain mendatangi garasinya dan mengucapkan semoga cepat pulih.
Hal itu membuat Marquez terharu karena ia kerap ugal-ugalan di trek sehingga menimbulkan crash bukan hanya dirinya, melainkan juga pebalap lain.
"Tetapi, itu sangat emosional karena Anda merasakan rasa hormat dari para pebalap lain. Itu sangat bagus untuk saya," ucap Marquez.
"Kita dapat membenci satu sama lain dan anda dapat bertarung keras melawan rival, tetapi kita tidak pernah mengharapkan lawan Anda cedera," ujar dia.
Marquez juga memaklumi bahwa boleh saja pebalap saling membenci, tetapi dia tak bisa memprediksi bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi dalam balapan.
"Karena cedera tidak hanya berarti bahwa kehidupan profesional Anda berubah, tetapi juga kehidupan pribadi Anda," kata Marquez.
"Kita semua tahu mengapa kita membalap, tetapi kita juga tahu risiko yang kita ambil ketika kita menggerakkan motor," ucap dia.
Editor : M Mahfud