JAKARTA, iNewsDepok.id – Tanpa kita sadari, bullying kerap terjadi di tempat kerja. Mungkin bagi sebagian orang, hal itu hanya “candaan”. Namun jika orang yang dijadikan objek “candaan” merasa tidak enak hati, itu sudah termasuk tindakan kekerasan (bullying) juga, lho!
Di momen Hari Toleransi Internasional 2022, menegaskan kembali komitmennya secara berkelanjutan dalam mengedepankan kesetaraan, keberagaman, dan inklusi di tengah lingkungan kerja ataupun masyarakat, Unilever Indonesia melanjutkan kolaborasi dengan komunitas anti-bullying Sudah Dong dengan meluncurkan e-booklet bertajuk “Sadari, Kenali, Atasi Workplace Bullying”.
Panduan yang dapat diakses secara gratis ini ingin mendorong semangat dan komitmen masyarakat untuk memberikan fokus lebih dan melakukan aksi nyata melawan workplace bullying, serta merangkul semakin banyak perusahaan untuk memiliki sistem, struktur, dan kepemimpinan yang berpihak pada anti-bullying.
Workplace bullying adalah perilaku yang mengganggu atau menyakiti kesehatan fisik dan mental seseorang dan dilakukan secara terus-menerus dalam bentuk kekerasan verbal, perilaku ofensif, ancaman, mempermalukan, mengintimidasi, hingga menyabotase suatu pekerjaan.
Jika dibiarkan, workplace bullying menjadi bentuk intoleransi dan diskriminasi yang membudaya, bahkan dinormalisasi di tempat kerja.
“Kami ingin terus berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan inklusif, termasuk dengan menerapkan prinsip zero tolerance untuk bullying di tempat kerja. Berpegang pada kode etik bernama Respect, Dignity & Fair Treatment (RDFT), kami menindak tegas perilaku menyinggung, mengintimidasi, atau menghina, termasuk segala bentuk pelecehan atau bullying atas dasar perbedaan ras, usia, peran, gender, agama, kondisi fisik, kelas sosial, hingga pandangan politik sekalipun,” tutur Kristy Nelwan, Head of Communications PT Unilever Indonesia, Tbk saat konferensi perss lewat IG Live, Kamis 17 November 2022.
“Hari Toleransi Internasional 2022 menjadi momen yang tepat untuk membangkitkan kesadaran semua pihak dalam menciptakan dunia yang lebih toleran, termasuk mengenai masalah workplace bullying ke masyarakat yang lebih luas,” tegasnya.
Tindak lanjut dan aksi untuk menghentikan budaya yang sangat toxic ini menjadi semakin penting karena lapangan kerja akan didominasi oleh milenial dan Gen-Z sebagai populasi terbesar di Indonesia, dimana mereka punya kriteria tersendiri dalam memilih tempat kerja.
Editor : Mahfud