JAKARTA, iNewsDepok.id - Suasana Hari Sumpah Pemuda masih terasa auranya, namun di hari bersejarah itu ada hal yang tidak mengenakkan terkait peristiwa sakral itu. Dalam beberapa unggahan di media sosial, ramai dibicarakan terkait salah seorang pegiat sejarah yang memegang koleksi biola milik WR. Soepratman secara sembarangan.
Dilansir dari akun Twitter dengan akun @mazzini_gsp menceritakan peristiwa yang tidak mengenakkan tersebut terjadi di Museum Sumpah Pemuda pada Jumat (28/30/2022).
Dari keluhan Mazzini tersebut, ia menilai jika orang yang memegang biola tersebut seperti tidak paham dengan aturan yang berlaku soal keberadaan benda peninggalan di museum.
"Katanya dia pegiat sejarah, dia megang benda bersejarah: Biola WR Soepratman. Sesuai aturan, publik gak boleh pegang benda bersejarah kecuali petugas museum, itu pun ada SOP memegang benda bersejarah. Ini siapa yang izinin sih min?,” tulis Mazzini.
Diketahui di media sosial Facebook, pria yang memegang biola itu bernama Beny Rusmawan.
Bahkan Mazzini menambahkan jika pria tersebut dinilai tidak mengerti bahwa benda bersejarah tersebut, bisa rusak bila dipegang sembarangan.
“Ini orang kaga ngerti apa ya, badan manusia kan keringetan. Kalau keringat ini nempel ke benda sejarah koleksi museum, lama - lama peninggalan sejarah ini mengikis karena keringat kita ini kan mengandung garam,” tegas Mazzini, di cuitan Twitter-nya.
Tidak hanya itu, peristiwa tersebut juga ramai dibicarakan di halaman Facebook dengan nama 'Penggemar Karya Beny Rusmawan'.
Beragam komentar netizen di Facebook, menanggapi peristiwa tersebut.
Sementara itu, menurut pengakuan Beny Rusmawan di akun Facebook-nya, dia memegang biola bersejarah tersebut sudah diizinkan untuk memegang biola tersebut oleh pihak museum.
“Saat itu saya di ijinkan kebetulan saya mewakili perusahaan yang akan merenovasi gedung Museum Sumpah Pemuda,” tulis Beny Rusmawan di kolom komentar Facebook-nya
"Kan barang barang di rapikan nah saya minta ijin megang lalu ada masalah?" imbuh Beny di komentar Facebook.
Menanggapi hal itu, pihak iNews Depok berusaha menghubungi pihak Museum Sumpah Pemuda, Sabtu (29/10/2022). Namun dari penulusuran, pihak museum telah membuat rilis di akun Twitter-nya @M_SumpahPemuda.
Pihak museum membenarkan peristiwa itu, kejadian tersebut terjadi pada tahun 2021. Di saat itu, Beny diketahui sedang bekerja di museum tersebut.
"Museum Sumpah Pemuda pada tahun 2021 melaksanakan revitalisasi tata pamer pameran tetap. Museum melaksanakan pemindahan koleksi dari storage lama ke storage baru, dan saudara Benny adalah konsultan pengawas. Dalam proses tersebut terdapat proses pendokumentasian koleksi yang dilaksanakan oleh petugas Museum, di saat itulah saudara Benny melakukan pendokumentasian koleksi secara pribadi secara spontan," tulis pihak Museum Sumpah Pemuda di rilisnya.
Dalam hal ini, pihak museum juga menyesalkan peristiwa tersebut yang dinilai menyalahi prosedur. Pihak museum juga meminta maaf atas peristiwa tersebut.
"Museum dalam hal ini telah melaksanakan kesalahan prosedur sehingga saudara Benny dengan leluasa memegang koleksi tersebut saat proses pemindahan dan mengambil dokumentasi pada tahun 2021. Setelah menyadari kejadian tersebut pihak museum langsung melaksanakan konservasi tingkat ringan dan kembali menyimpan koleksi tersebut. Museum Sumpah Pemuda memohon maaf kepada masyarat luas dan akan memperbaiki kembali prosedur pengamanan dan pemindahan koleksi," tulisnya.
Pihak museum juga telah memberi teguran keras kepada Beny Rusmawan. Dan berharap peristiwa tersebut tidak terulang kembali.
"Museum Sumpah Pemuda juga telah memberikan teguran dan meminta saudara Benny untuk menghapus unggahannya," tutup pihak Museum Sumpah Pemuda.
Usai ulahnya viral tersebut, Beny Rusmawan meminta maaf atas kejadian tersebut. Di akun Instagram dengan nama @benyrusmawan dia mengakui tindakannya yang dinilai tidak sesuai prosedur.
"Atas kejadian ini saya memohon maaf yang sebesar2nya kepada Pihak Museum Sumpah Pemuda dan seluruh masyarakat serta menyesali atas perbuatan saya memegang biola WR. Supratman tanpa prosedur yang benar," tulis Beny di akun Instagram miliknya.
Editor : M Mahfud