get app
inews
Aa Read Next : Guru Besar IPB Nilai Aneh Beras Impor Kena Demurrage Rp294 M Tidak Segera Dikeluarkan dari Pelabuhan

Antisipasi Cuaca Ekstrim, Rektor IPB Siapkan Kebijakan Khusus Dalam Kuliah

Senin, 17 Oktober 2022 | 14:03 WIB
header img
Rektor IPB Prof Arif Satria. Foto : Dhodi/Net Depok.

BOGOR, iNewsDepok.id – Untuk mengantisipasi cuaca ekstrim, Institut Pertanian Bogor (IPB) akan menerapkan paket kebijakan dalam pelaksanaan kegiatan belajar dan mengajar.

Kebijakan ini dikeluarkan demi keamanan dalam kegiatan belajar dan mengajar di lingkungan kampus IPB.

Seperti diketahui, belum lama ini ada salah satu Mahasiswi IPB bernama Adzra Nabila yang hanyut terseret arus banjir di Tanah Sereal, Bogor.

Adzra Nabila ditemukan di aliran Banjir Kanal Barat (BKB) kawasan Tambora, Jakarta Barat dalam keadaan meninggal, pada Minggu (16/10/2022).

Rektor IPB Prof Arif Satria menjelaskan rencana kebijakan kuliah yang akan diambil antara lain penyesuaian metode pembelajaran di saat cuaca tidak kondusif.

Arif mengatakan pihak IPB akan terus memantau prakiraan cuaca dari BMKG untuk menentukan metode pembelajaran. Dengan demikian, metode pembelajaran akan lebih fleksibel.

"Bagi kami keselamatan adalah nomor satu," kata Arif dalam keterangannya, Senin (17/10/2022).

Selain itu IPB akan melakukan arborikultur untuk pemeriksaan kesehatan pohon-pohon di lingkungan kampus.

"Ini adalah teknik untuk diagnosis pohon-pohon yang berpotensi tumbang," ucap Arif.

Arif menjelaskan untuk mendukung hal tersebut, peran arboris (dokter pohon) melalui aplikasi teknik arborikultur dalam pemeriksaan kesehatan dan perawatan individu pohon harus terus ditingkatkan.

Langkah ini bisa dijadikan profesi untuk mendukung pengelolaan ruang terbuka hijau. Karena ketersediaan tenaga arboris profesional masih sangat kurang.

Metode ini memang membutuhkan pengetahuan dan teknik mutakhir sebagai alat bantu diagnosis (teknologi sonic tomography, drilling resistance dll). agar pohon atau pepohonan yang mereka kelola tetap sehat dan tidak mudah tumbang.

Oleh karena itu klaster riset Arborikultur IPB bekerjasama dengan Persatuan Insinyur Indonesia - Balai Kejuruan Teknik Kehutanan (PII-BKTHUT) dan didukung oleh Masyarakat Arborikultur Indonesia (MArI) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah menyelenggarakan pelatihan.

"Pelatihan terkait teknik pemeriksaan pohon di lanskap kota yang juga dikaitkan dengan peroleh PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) bagi para insinyur professional BKTHUT," kata Arif.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut