DEPOK, iNews.id – Betapa serunya jika warga Purbalingga, Jawa Tengah di perantauan bertemu satu sama lain. Bisa dipastikan suasana bakal heboh. Betapa tidak, mereka bisa sepuasnya melampiaskan kerinduan untuk ngomong gaya ngapak satu sama lain tanpa ada yang kebingungan.
“Lha kepriwe rika kabare?”
“Kabare inyong? ya apik bae, pangestune rika koh.”
Mungkin begitu dialog ngapak saat warga Purbalingga menyapa satu sama lain.
Dan tentu saja, ngomong ngapak akan lebih kental jika dibarengi sajian mendoan hangat. Para ngapakers Purbalingga ini serasa berada di kampung halaman.
Mereka tergabung dalam Paguyuban Perantau Purbalingga (Papeling) se-Jabodetabek dan Bandung. Pertemuan akan berlangsung tanggal 19 Desember 2021, bertepatan dengan Ulang Tahun Papeling ke-11. Lokasinya di Pusdiklat Wirasandi, Hambalang, Bogor.
“Ya wis jelas, ora ngapak kuwe ora kepenak,” kata Santosa, pentolan Papeling yang berdomisili di Bekasi.
Santo, sapaanya mengaku merasa puas satu sama lain jika bisa bicara ngapak khas Purbalingga. “Kalau di tempat umum ya kurang enak, kurang bebas. Saya rasa ini juga dirasakan semua warga Purbalingga perantauan. Makanya betul sekali itu, ora ngapak, ora kepenak,” urai pria asal Desa Lumpang, Karanganyar, Purbalingga.
Menurut lelaki bertubuh gempal ini pertemuan Papeling sudah tertunda beberapa kali karena pandemi Covid-19. Pertemuan kali ini pun belum akan sebebas sebelum masa pandemi. Peserta diwajibkan mematuhi protokol kesehatan.
Papeling kini menjadi paguyuban besar. Terdapat 15 korwil. Santosa sendiri adalah Ketua Korwil Papeling Bekasi Cikarang.
Wah bakal seru habis nih. Selamat bertemu ya dalam suasana ngapak.
Editor : Rohman