get app
inews
Aa Text
Read Next : Asyik Berenang Berduaan, Warga Beji Depok Tenggelam di Pantai Capitol Sukabumi

Menparekraf Sandiaga Uno Sebut Restorasi Hanjeli Mampu Bangkitkan Ekonomi Sukabumi

Jum'at, 14 Oktober 2022 | 13:31 WIB
header img
Desa Wisata Hanjeli menambahkan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan dengan membangun karakter geografi “sense of place”. Foto: Ist

SUKABUMI, iNewsDepok.id - Desa Wisata Hanjeli, Sukabumi, Jawa Barat, masuk ke dalam 50 besar desa wisata terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. Desa tersebut akan mendapatkan dukungan program Moslem Friendly Tourism dari mitra strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Adira Finance, selama satu tahun.

Kedatangan Menteri Parekraf Sandiaga Salahuddin Uno ke desa tersebut mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan jajaran pemerintahan setempat. Mas Menteri -sapaan Sandiaga Uno- dan rombongan disambut Tari Ibing Pasir Piring. Kemudian, Mas Menteri mendengarkan presentasi kepala desa dan Ketua Pokdarwis.

Mas Menteri dan rombongan juga menyaksikan demo cara panen menggunakan ani-ani dan belajar menumbuk di atas lisung dengan budaya lokal serta belajar menampi Hanjeli di atas nampah.

Selain itu, Mas Menteri didampingi pengelola desa wisata meninjau UMKM suvenir kuliner, kriya, fesyen khas Desa Wisata Hanjeli. Terdapat beberapa hasil UMKM seperti rengginang Hanjeli, brownies, Tape Hanjeli, Teh Waluran, madu, Tepung Hanjeli, Rengginang Hanjeli, dan Sabun Hanjeli.

Mas Menteri kepada awak media mengatakan, pihaknya mengapresiasi upaya masyarakat dalam merestorasi komoditas pangan lokal Hanjeli. “Hanjeli ini hampir punah, tapi sekarang dikembangkan dengan penuh kearifan lokal melibatkan masyarakat. Menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja. Ini adalah bagian menciptakan 1,1 juta lapangan kerja baru,” terang Mas Menteri.     

Bicara soal potensi wisata, desa yang terletak di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu, Desa Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi itu, menawarkan konsep eduwisata. Yaitu belajar membudidayakan tanaman pangan “Hanjeli” yang hampir punah.

Tujuan awalnya adalah untuk mengonservasi pangan lokal, lalu membuat olahan dari Hanjeli dengan pendekatan eduwisata agar ada nilai tambah untuk peningkatan ekonomi masyarakat.

Wisatawan diajak untuk belajar mengenal pangan lokal. Mulai dari cara bertanam, panen Hanjeli menggunakan alat tradisional, menumbuk Hanjeli dengan Lisung, serta menampah.

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut