PALEMBANG, iNewsDepok.id – Bripda Ade Pratama (24) jelas lebih hebat dari Irjen Ferdy Sambo dalam pengelolaan emosi. Jika Irjen Ferdy Sambo main tembak yang berujung pada tewasnya Brigadir J, tidak demikian dengan Bripda Ade Pratama. Ia begitu sabar dan menyerahkan kasus perselingkuhan istrinya melalui ranah hukum.
Irjen Ferdy Sambo terlepas dari benar tidaknya kesaksiannya, mengaku istrinya Putri Candrawathi dilecehkan Brigadir J. Atas pelecehan itu, Ferdy Sambo merasa martabat keluarganya dicoreng dan ia kemudian menyuruh Bharada E menembak Brigadir J.
Tindakan Irjen Ferdy Sambo tak diikuti Bripda Ade Pratama. Anggota Polres Banyuasin ini sudah lama curiga istrinya (EP) selingkuh, tetapi ia tak buru-buru main tangan atau main tembak. Ia melakukan penyelidikan. Dan akhirnya dengan mata kepala sendiri, melihat istrinya berada dalam kamar hotel bersama pria selingkuhannya.
Bripda Ade Pratama melakukan penggerebakan bersama polisi dari Polsek Ilir Barat 1. Penggerebakan berlangsung pada Rabu, 31 Agustus 2022 di sebuah kamar di lantai 7 Hotel Bintang 5.
“Kami melakukan backup agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Kapolsek Ilir Barat I Kompol Roy A Tambunan seperti dilansir dari iNews Sumsel.
Roy mengatakan istri Bripda Ade yaitu EP diamankan bersama selingkungannya, MI, seorang anak kepala desa di Banyuasin. Keduanya diamankan ke Polsek Ilir Barat 1 Palembang untuk kepentingan pemberkasan.
Keduanya tak ditahan karena kasus perzinahan masuk tindak pidana ringan alias tipiring sehingga keduanya tak ditahan.
"Alasanya karena ancaman hukumannya kurang dari lima tahun. Tapi proses hukum tetap berlanjut. Mereka baru akan ditahan saat kasusnya sudah dinyatakan inkrah di pengadilan," ucapnya.
Dalam kasus perzinahan ini, ditemukan sejumlah barang bukti seperti becak pada sprei dan tisu yang diduga terdapat cairan sperma. Menurut informasi, MI merupakan mantan kekasih EP di saat kuliah.
Bripda Ade Pratama mengaku bisa sabar karena lebih memikirkan anaknya. Ia pun meminta support dari semuanya mulai dari keluarga, teman, rekan sesama polisi dan pimpinannya.
"Saya sudah buat LP (laporan) di Polsek Ilir Barat I. Kasus ini ke depan akan saya lanjutkan dan saya meminta support keluarga, teman, rekan dan komandan saya. Karena saya sayang dengan anak saya," ujarnya, Kamis (1/9/2022).
Istri Angkat Bicara
Sementara itu EF (23) istri Bripda Ade angkat bicara setelah ia digrebek suaminya sendiri. EF kini berada di rumah orang tuanya setelah tak ditahan dan dikenakan wajib lapor dua kali seminggu di Polsek Ilir Barat 1.
Menurut EF sejak awal sudah ada tanda-tanda ketidakkeharmonisan dari pihak mertuanya sampai berjalannya resepsi pernikahan. “Contohnya uang dari tamu undangan yang hadir diambil oleh keluarga mempelai pria,” katanya.
Selain itu, EF mengaku telah mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sejak hamil empat bulan. Bahkan salah satu tindak penganiayaan sempat dilaporkan ke polisi.
"Saat di dalam mobil aku dianiaya. Mobil berenti di SPBU, lalu aku ditendang, dipukul menggunakan tangan kosong dan tangan aku diborgol. Itu gara-gara aku minta izin untuk mengurus nenek yang sakit di rumah aku,” kata EF.
Editor : M Mahfud