get app
inews
Aa Text
Read Next : Emak-Emak Pendukung Anies Tetap Dukung Imam-Ririn, Hadir Saksikan Undian Nomor Urut Paslon

Jadi Polemik, Kebijakan Anies Ubah Nama RSUD Jadi Rumah Sehat Tembus Trending Twitter

Kamis, 04 Agustus 2022 | 18:32 WIB
header img
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi mengganti nama RSUD seluruh wilayah Jakarta menjadi Rumah Sehat. Foto/MPI/Bachtiar Rojab

JAKARTA, iNewsDepok.id - Kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengganti nama seluruh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di wilayah yang dipimpinnya menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta, Rabu (3/8/2022), menuai polemik 

Pasalnya, kebijakan itu ternyata menjadi pro kontra dan digunjingkan di media sosial, sehingga frasa "Rumah Sehat" tembus trending topics Twitter, Kamis (4/8/2022).

Pantauan iNews Depok, topik "Rumah Sehat" sempat menduduki puncak trending pada Kamis pagi hingga siang, dan pada pukul 17:10 WIB, topik itu masih menjadi trending meski telah turun ke posisi 4, tetapi telah dicuitkan netizen hingga 9.207 kali.


Foto: tangkapan layar

Pihak yang kontra terhadap penggantian nama itu di antaranya adalah penasehat Fraksi PDIP yang juga Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi.

"Jakarta diramaikan penggantian nama2. Setelah riuh penggantian nama jalan, kini mencuat penggantian nama RSUD menjadi 'rumah sehat'. Sejatinya saya miris. Di tengah banyaknya persoalan dan tantangan yang harus dihadapi Jakarta, justru muncul kebijakan yang tidak bermanfaat," kata Prasetyo seperti dikutip Kamis (4/8/2022).

Pernyataan Prasetyo ini dikutip sejumlah media untuk dijadikan bahan berita.

Kritik juga datang dari para pemilik akun yang teridentifikasi sebagai buzzer dan pendukung pemerintah sebagaimana halnya Prasetyo.

"Istilah Rumah Sehat itu gak ada si UU Kesehatan ... Gue dah bilang ... Begitu dia jadi Presiden...Nama Bapak Emak loe juga bs dirobahnya sepihak ... Imigran Diktator ...," kata @pengarang_sajak.


Foto: tangkapan layar

 

Sebaliknya, bagi pendukung Anies dan pengamat, kebijakan itu menuai pujian.

"Nama "Rumah Kesehatan" semakin banyak digunakan: untuk meningkatkan kesehatan, dan tentu saja juga pengobatan dan perawatan bagi orang sakit. Bahasa Inggris malah tidak kenal istilah "Sick House", tapi "Health Care" hospital: pelayanan kesehatan," kata Direktur Eksekutif Political Economy & Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan melalui @AnthonyBudiawan.

"Cuman ganti nama dari Rumah Sakit menjadi Rumah Sehat saja BuzzerRp berisiknya minta ampun, padahal tidak ada kerugian negara sampai Rp 78 triliun. Netizen: Situ Waras Nyet!" sindir @abu_waras.

Seperti diketahui, penggantian nama RSUD menjadi Rumah Sehat Untuk Jakarta dilakukan Anies pada Rabu (3/8/2022). Ia berlasan, penggantian nama itu dilakukan karena selama ini RSUD berorientasi pada kuratif dan rehabilitatif, sehingga masyarakat datang jika sakit agar sembuh, sehingga . RSUD menjadi tempat orang sakit.

Mantan Mendikbud itu meyakini, perubahan nama tersebut dapat berperan sebagai penambahan aspek rumah sakit. Di antaranya, aspek promotif dan aspek preventif, sehingga masyarakat yang datang ke Rumah Sehat adalah bagian dari meningkatkan kesehatan dari dirinya. 

"Jadi, rumah sehat ini dirancang untuk benar-benar membuat kita berorientasi pada hidup yang sehat, bukan sekedar berorientasi untuk sembuh dari sakit. Karena itulah kemudian konsepnya disusun sebagai sebuah rumah sehat untuk Jakarta,” katanya.

 

Editor : Rohman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut