get app
inews
Aa Text
Read Next : Panitia Perayaan Natal 2024 di Gereja Katolik Santo Paulus Depok Siapkan 1.000 Snack untuk Dibagikan

Vonis 19 Tahun untuk Guru Ngaji Cabul, Kajari dan Ketua PN Depok Turun Gunung dalam Persidangan

Rabu, 03 Agustus 2022 | 18:34 WIB
header img
Ketua PN Depok Dr H Ahmad Syafiq sebagai Ketua Majelis Hakim menjatuhan vonis 19 tahun penjara pada MMS, guru ngaji yang cabuli 10 santri. Foto: Istimewa.

DEPOK, iNewsDepok.id – Masih ingat dengan MMS (69), guru ngaji bejat yang mencabuli 10 santriwati di Depok? Hari ini, terdakwa divonis 19 tahun penjara. Pentingnya perkara ini membuat  Kajari Depok dan Ketua PN Depok turun langsung dalam persidangan tersebut.

Sidang oknum guru ngaji bejat MMS (69) digelar Rabu 03/08/2022 diruang sidang utama Pengadilan Negeri Depok. Agenda sidang adalah putusan yang dipimpin langsung oleh Ketua Majelis Dr H Ahmad Syafiq, yang juga merupakan Ketua Pengadilan Negeri Depok.

Tak mau kalah dengan PN Depok yang menurunkan Ketua PN, Kejari Depok juga menurunkan Kepala Kejaksaan Negeri Depok, Dr Mia Banulita sebagai Jaksa Penuntut Umum. Ia didampingi Jaksa  Alfa Dera, dan Putri Dwi Rismarini.

Dalam pembacaan vonis, Hakim Ahmad Syafiq menyatakan, terdakwa MMS (69)  terbukti secara sah dan menyakinkan telah melakukan tindakan pencabulan terhadap 10 anak dibawah umur yang merupakan murid terdakwa.

"Menjatuhkan pidana kepada terdakwa 19 tahun penjara," kata Ahmad Syafiq. 

Selain itu, Hakim juga mengabulkan permohonan restitusi terhadap korban yang diajukan Tim Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Depok.

Atas vonis 19 tahun kepada terdakwa MMS serta dikabulkannya restitusi kepada korban, Kejari Depok selaku Penuntut Umum menyatakan menerima putusan vonis hakim.

“Atas vonis 19 tahun terhadap MMS (69),  kami Tim Penuntut Umum menerima putusan tersebut. Putusan yang dibacakan oleh hakim tersebut pertimbangannya dan analisa yuridisnya sama dengan yang kami bacakan pada surat tuntutan,” kata Mia Banulita.

Mia Banulita menambahkan dengan restutusi yang dikabulkan, korban yang khususnya anak-anak mendapatkan hak-hak atas kerugian pidana yang dialaminya. Dalam penangana perkara tersebut, Penuntut Umum tidak hanya fokus terhadap pelaku tetapi juga memperhatikan korban .

Editor : M Mahfud

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut