DEPOK, iNewsDepok.id - Kebijakan pemerintah melalui PT Pertamina yang mewajibkan pembeli BBM bersubsidi jenis Pertalite untuk mendaftar dulu di aplikasi MyPertamina, berdampak buruk terhadap aplikasi tersebut
Pasalnya, aplikasi itu ternyata memiliki kualitas yang tidak bagus, sehingga ketika pengguna Pertalite ramai-ramai mengunduh aplikasi itu, muncul berbagai masalah, sehingga aplikasi itu dikeluhkan dan ratingnya terjun bebas dari 3+ ke 1,3.
Rating aplikasi Google Play menunjukkan tingkat kematangan sebuah aplikasi. Level 3+ yang semula dimiliki MyPertamina menandakan kalau aplikasi itu cocok untuk semua umur, di mana konten kekerasan dalam konteks komikal atau fantasi, masih dapat diterima, tetapi penggunaan kata-kata kasar tidak diizinkan.
Rating tersebut ditetapkan oleh The International Age Rating Coalition (IARC) berdasarkan tanggapan/komentar yang diberikan pengguna aplikasi, dan rating 3+ merupakan rating terendah yang diberikan IARC di Google Play, sementara yang tertinggi 18+.
Dari pantauan, Kamis (30/6/2022), terlihat kalau hingga pukul 06:10 WIB, MyPertamina yang berkapasitas 9,6 MB telah diunduh lebih dari 1 juta dengan jumlah pengguna yang berkomentar sebanyak 106.429. Komentar-komentar itu hampir semuanya mengeluhkan aplikasi ini. Tak heran kalau ratingnya rontok signifikan.
"Aplikasinya kurang responsif. Saat pertama kali saya daftar dan login, tiba-tiba aplikasinya bilang "nomor atau pn salah" (padahal sudah sesuai semua). Selanjutnya saya reset pin, yang pilihannya "hanya" melalui SMS, tapi sampai beberapa kali reset, SMS tak datang-datang, padahal jaringan saya bagus, tidak gangguan sama sekali ... Harusnya diperbaiki dulu aplikasinya sebelum dirilis, apalagi ini aplikasi yang penting untuk nanti isi bensin," keluh A Nursa'ban.
"Pas mau daftar aja error terus, gak bisa verifikasi nomor HP. Sudah beberapa kali tetap gak bisa. Kalo masih banyak bug begini mending sediain scan pake e-wallet lain aja, kayak gopay, shopeepay, ovo, kalo error nya pas ngantri pasti lebih ribet. Mohon fix bug dulu buat developernya," keluh Heru Hermansyah.
Seperti diketahui, dengan alasan untuk mencegah tak tepat penyaluran, maka pemerintah melalui Pertamina mulai 1 Juli 2022 hanya melayani pembelian BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar kepada masyarakat yang telah lebih dulu mendaftar di aplikasi MyPertamina.
Akibatnya, pengunduh aplikasi itu pun mendadak membludak, karena pengguna Pertalite enggan beralih ke Pertamax yang harga jualnya lebih mahal.
Editor : Rohman