Bandingkan Harga Migor Indonesia dengan Negara Lain, Jokowi Dikritik Ekonom dan Aktivis Buruh

Tim iNews
Presiden Joko Widodo (foto: Antara)

DEPOK, iNewsDepok.id - Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (Aspek) Mirah Sumirat dan ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengeritik Presiden Jokowi karena membandingkan harga minyak goreng di Indonesia dengan di Jerman, Singapura dan Amerika Serikat (AS).

Perbandingan itu dikatakan Jokowi pada Sabtu (21/5/2022), saat Rakernas V Projo di Magelang, Jawa Tengah.

"Bandingkan juga upah di Amerika, Inggrisa dan Singapura dengan di Indonesia," kata Mirah melalui akun Twitter-nya, @m_mirah, Minggu (22/5/2022).

Ia mencontohkan, pada tahun 2020 upah di Jerman sebesar 1.548 euro/bulan atau sekitar Rp23,78 juta/bulan dengan kurs Rp15.000/euro.

"UMP Indonesia rata-rata Rp3 jutaan per bulan tahun 2021," imbuhnya.

"Kayanya dia ga mikir sampe kesitu kali ya," sahut pemilik akun @rifaltb16.

Nailul Huda pun mengatakan kalau perbandingan antara harga minyak goreng di Indonesia dengan di Jerman, Singapura dan AS oleh Jokowi tidak apple to apple alias tidak seimbang.

"Tidak apple to apple kalau bandingkan harga antarnegara, karena ada perbedaan juga dalam purchasing power masing-masing masyarakat," kata dia, Sabtu (21/5/2022).

Menurut dia, harga BBM dan minyak goreng di Jerman, Singapura, atau Amerika bisa saja tinggi, tetapi pendapatan masyarakatnya juga tinggi, bisa dua kali lipat dari pendapatan di Indonesia.

Maka, kata dia, wajar jika harga minyak goreng di negara-negara itu lebih tinggi dan di Indonesia lebih murah. Apalagi karena Indonesia merupakan produsen minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) terbesar di dunia. 

"Tapi sekarang, kita produsen CPO terbesar, eh malah barangnya susah didapatkan dan harganya tidak bisa dijangkau masyarakat," katanya.

Ia pun meminta pemerintah agar jangan terlalu pede (percaya diri) dengan data yang sesat itu.

Sebelumnya, saat Rakernas V Projo di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (21/5/2022), Jokowi mengatakan kalau dia telah menemukan kunci penanganan minyak goreng, dan menjanjikan harga komoditas itu akan turun ke level Rp14.000/liter dalam 1-2 minggu.

Ia lalu membandingkan harga Migor di Indonesia dengan di Jerman Singapura dan AS. 

Kata dia, di Jerman Migor dijual Rp47.000/liter; di Singapura Rp41.000/liter, dan di Amerika Serikat Rp 45.000/liter. 

“Artinya, kita masih bisa mengendalikan inflasi, mengendalikan kenaikan harga-harga, tetapi sekali lagi saya juga ingin yang kedua penting sekali masyarakat juga mulai (bersiap). Persoalan ini, kesulitan global ini, akan sampai kapan nggak jelas, tidak pasti,” katanya.

 

Editor : Rohman

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network