DEPOK, iNewsDepok.id – Kesuksesan hampir selalu didahului proses jatuh bangun. Itu yang dialami Nur Rakhmawati atau yang biasa dipanggil Ibu Wati, pemilik usaha Donat Kentang Susu Haqy, yang beralamat di Jalan Asmawi Gang Sukun No.12 RT03/15, Kecamatan Beji, Depok, Jawa Barat.
Di awal menjalankan bisnis donat, Ibu Wati membuat riset tentang donat yang enak dan disukai masyarakat. Selain itu dia juga mengamati para penjual kue donat di sekitar tempat tinggalnya di Depok.
Di tahun 2016 kue donat produksi rumahan mulai banyak yang jual. Hampir di setiap sudut jalan bisa ditemui gerai penjual donat.
Ibu Wati akhirnya berpikir untuk menciptakan produk donat yang beda. Sampai akhirnya muncul ide menjual donat yang masih dalam bentuk beku atau frozen.
Donat bikinan Ibu Wati yang awalnya belum memiliki merek, dipromosikan lewat jaringan Blackberry. Beberapa temannya pun merespon dan memesan donat buatannya.
Seiring berjalannya waktu, Ibu Wati mulai memiliki karyawan untuk membantunya. Ibu Wati juga akhirnya mengontrak rumah kecil untuk menjadi tempat produksi donat.
Dari memproduksi donat dengan jumlah yang kecil, kini Ibu Wati dalam sehari mampu memproduksi donat sampai 5 ribu donat.
Usaha donat ini merupakan bisnis keempat yang pernah dirintis Ibu Wati. Pertama membuat usaha mandiri di tahun 2000 dengan membuat kue brownies yang penjualannya dititipkan ke warung dan toko kue, tapi tidak bertahan lama dan akhirnya tutup.
Kemudian Ibu wati bekerja sebagai penulis buku dan bisnis di bidang fashion dengan membuka 3 gerai di Mal, yang semuanya juga tidak berlangsung lama.
Belajar dari kegagalan tersebut, saat memulai bisnis donat Bu Wati mulai bergabung ke berbagai komunitas. Di komunitas itu dirinya belajar banyak dari para pengusaha yang telah berhasil dan sukses.
Selain itu Ibu Wati juga merapat ke Pemkot Depok yang selalu mendukung UMKM di wilayah Depok. Di Pemkot Depok dirinya mendapat berbagai fasilitas gratis, seperti berbagai pelatihan, legalitas usaha dan label halal untuk produk donatnya.
Alasan Ibu Wati mencari yang gratis, karena pada saat awal bisnis donat modal usaha yang dimiliki Ibu Wati hanya Rp 200ribu. Modal tersebut untuk membeli bahan baku donat, seperti kentang dan tepung terigu.
Ketika usaha donat mulai berjalan, Ibu Wati sempat mengalami kendala. Saat itu ada pesanan dari Tegal sebanyak 70 pack donat yang pada akhirnya pesanan itu tidak dibayar.
Padahal saat itu Ibu Wati sedang awal merintis usaha donatnya dan membutuhkan dana untuk produksi.
Kini usaha donat kentang Ibu Wati makin maju dan dirinya berharap produk donatnya bisa makin menyebar ke seluruh daerah.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait