Ingin Tetap Berkuasa, Amien Rais Ingatkan Jokowi-Luhut Belum Sekaliber Soekarno & Soeharto

Tim iNews
Menko Kemaritiman dan Investasi berbisik kepada Presiden Jokowi (kiri), dan Amien Rais (kanan). Dok: iNewsDepok

JAKARTA, iNewsDepok.id - Politisi senior yang juga pendiri Partai Ummat, Amien Rais, mengingatkan duet Presiden Jokowi dan Menteri Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan belum sekaliber penguasa Orde Lama Soekarno dan penguasa Orde Baru Soeharto.

Ia bahkan mengingat keduanya, jika mereka ngotot mengikuti kedua tokoh itu, nasib mereka juga akan berakhir tragis.

Ini dikatakan Amien Rais terkait adanya dugaan kalau Luhut tengah berupaya membuat Jokowi tetap duduk di kursi kepresidenan dengan menunda Pemilu 2024 selama 2-3 tahun atau memperpanjang jabatan presiden menjadi 3 periode 

Untuk menjadikan Jokowi presiden 3 periode, maka pasal 7 UUD 1945 harus diamandemen, karena pasal itu menetapkan bahwa presiden hanya menjabat selama 5 tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama hanya untuk satu kali masa jabatan (2 periode).

"Saya ingin menyampaikan beberapa hal kepada Jokowi-Luhut. Kaliber Anda itu dibanding Bung Karno dan Pak Harto, nggak sebanding. Bung Karno itu Bapak Proklamasi, Pemimpin Besar Revolusi dan ilmunya juga jauh di atas Pak Jokowi dan Pak Luhut, karena Bung Karno itu kutu buku dan diakui internasional," katanya seperti dikutip dari video berjudul "Bagian 2: Jika Duet Jokowi - Luhut Lenggang Kangkung Merubah Konstitusi, Maka ... #lawankezaliman" yang diunggah di akun YouTube Amien Rais Official, seperti dikutip Kami (7/4/2022).

Mantan ketua MPR itu mengingatkan Jokowi-Luhut bahwa Bung Karno pernah silap (melakukan kesalahan) karena membiarkan dirinya dikukuhkan sebagai presiden seumur hidup oleh MPRS, dan akhirnya menjadi sebuah tragedi. 

"Beliau diperlakukan yah .... seperti orang jahat, ditendang-tendang, bahkan digertak-gertak oleh bekas-bekas ajudannya itu, dan kemudian sampai dibawa ke Blitar. Saya kira (itu) rentetan kesedihan, tragedi yang dialami Bung Karno dan keluarganya," katanya.

Pak Harto, lanjut Amien, Beliau jenderal bintang lima, 30 tahun berkuasa, dan sesungguhnya seingat serta setahu dirinya, setelah enam periode berkuasa ingin turun panggung, tapi kemudian ada salah seorang menterinya yang mengatakan kalau dia sudah keliling ke berbagai provinsi dan ternyata Pak Harto masih dibutuhkan. 

"Karena omongan seperti ini, asal bapak senang, maka Pak Harto tergelincir, jadi presiden lagi, lalu muncul gerakan reformasi, Pak Harto berakhir kekuasaannya," sambung Amien.

Ia sekali lagi mengingat kan Jokowi kalau mantan walikota Solo itu tidak sebesar Bung Karno dan.Pak Harto. 

"Sebagai S1 kehutanan, tiba-tiba jadi ahli Tol Laut. Tentu ada masukan-masukan yang saya pastikan dari Beijing, karena Beijing punya one belt one road (OBOR), dan Anda meladeni kepentingan OBOR itu untuk membangun tol laut agar lebih kuat cengkeraman China pada Indonesia," katanya.

Amien juga mengingatkan Jokowi dan pasangan duetnya, Luhut, bahwa pada Oktober 2024 kekuasaan mereka sudah selesai.

"Legacy Anda nanti tergantung. Kalau Anda bisa selesaikan (proyek) IKN di Kaltim, akan dikenang. Kalau mangkrak apalagi, itu lebih buruk lagi," kata Amien lagi.

Seperti diketahui wacana Jokowi 3 periode antara lain dilontarkan Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari dengan cara mengusulkan duet Jokowi dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Terakhir, dukungan Jokowi 3 periode disampaikan APDESI yang dipimpin Surtawijaya, di mana di organisasi itu Luhut sebagai Dewan Pembina.

Wacana penundaan Pemilu 2024 pertama kali dilontarkan Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia, disusul oleh tiga pimpinan Parpol, di antaranya Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Belakangan terungkap kalau Luhut diduga menjadi otak di balik wacana itu.

Luhut sendiri kemudian melakukan blunder, karena ketika diwawancarai Deddy Corbuzier, Luhut mengaku punya big data berisi percakapan 110 juta netizen yang membicarakan soal penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden, dan sebagain besar mendukung, tetapi pernyataan Luhut ini dibantah CEO Drone Emprit Ismail Fahmi yang menyatakan bahwa hanya ada 10.000 netizen yang membahas topik itu, dan sebagian besar menolak.

Luhut kemudian diminta untuk membuka big datanya itu, tapi menolak, sehingga dia dicurigai telah berbohong.

Amien memprediksi bahwa wacana Jokowi tiga periode bisa saja terealisasi jika duet Jokowi-Luhut dibiarkan melenggang kangkung untuk mengubah konstitusi, karena Jokowi-Luhut memiliki instrumen sebagai berikut:

1. Birokrasi

2. Aparat TNI dan Polri

3. ASN

4. Kelompok-kelompok sosial

5. Kekuatan uang

6. Operasi intelijen

"Kita harus waspadai dan cermati terus Karena waktu terakhir untuk Jokowi-Luhut adalah Oktober 2024, titik," katanya.

Amien bahkan meminta masyarakat agar jangan percaya kepada Jokowi, karena ketika Jokowi masih menjadi gubernur DKI Jakarta, Jokowi juga memberi isyarat bahwa dia takkan nyapres, tetapi Jokowi maju di Pilpres 2024.

"Sekarang berpulang kepada rakyat Indonesia, terutama umat Islam Indonesia. Dalam beberapa tahun ini sudah jelas sekali arah ekonomi, politik, intelijen (pemerintahan Jokowi). Bahkan sosok Indonesia di luar negeri pun sudah kelihatan, sudah menjadi rahasia internasional bahwa kita (Indonesia, red) membungkuk di depan Beijing dan seolah-olah kita sudah menyerahkan masa depan kita kepada CCP," katanya.

Namun, Amien mengingatkan bahwa bangsa Indonesia bukan bangsa kambing.

"Kita ini ada keturunan para pejuang, para warriors, pejuang kemerdekaan. Kita harus teruskan warisan dari nenek moyang kita itu yang tidak pernah mau didikte oleh Belanda, tidak mau didikte oleh kekuatan asing. Ini pun harus kita pegang sampai sekarang. Jangan sampai kita biarkan ada kepemimpinan yang membungkuk-bungkuk menghadapi CCP (Chinese Communist Party), sehingga kalau disebut Xi Jinping, nama presiden China dan jenderal partai komunis China, tergetar hatinya seolah dia adalah solusi dan sebagainya," pesan Amien.

 

Editor : Rohman

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network