JAKARTA, iNews Depok.id – Bank Rakyat Malaysia Berhad (BKRM) ekspansi ke Indonesia dengan menggandeng PT Bathi Rakyat Abadi (PT BRA).
Dalam rilis yang dikutip iNews Depok, Kamis (21/8/2025), MoU antara BKRM dan PT BRA berlangsung di Jakarta pada 19 Agustus 2025.
BKRM sebuah institusi keuangan yang berada di bawah pengawasan Bank Negara Malaysia dan regulasi Development Financial Institutions Act 2002 (DAFIA). BKRM tercatat memiliki total aset sebesar RM122,92 miliar pada akhir 2024.
Sementara PT BRA dibentuk secara khusus sebagai mitra strategis untuk mendukung percepatan ekspansi bisnis BKRM di Indonesia, dengan peran utama memastikan implementasi yang efektif serta relevan dengan kebutuhan pasar lokal.
Hadir dalam MoU ini antara lain Datuk Ewon Benedick (Menteri Pembangunan Usahawan dan Koperasi Malaysia) Makki Omar Parikesit (President Director PT Bathi Rakyat Abadi), Tri Sudwikatmono (putri konglomerat Sudwikatmono yang juga pemegang saham Indika, Indofood dan RSPI).
Juga hadir Ahmad Shahril Mohd Shariff (Ketua Pegawai Eksekutif Bank Rakyat) dan Haji Jafri Kudus (Pengerusi RMS Sdn Bhd), dan Adi Priyanto Putro (Director WIKA Realty).
Datuk Ewon Benedick menyatakan kerja sama BKRM dengan PT BRA akan memperkokoh gerakan koperasi lintas batas negara.
“Kerja sama antara Bank Rakyat dan PT Bathi Rakyat Abadi ini merupakan langkah bermakna dalam mempererat hubungan Malaysia dan Indonesia melalui gerakan koperasi,” kata Menteri Pembangunan Usahawan dan Koperasi Malaysia ini.
Datuk Mohd Irwan Mohd Mubarak berharap kerja sama BKRM dan PT BRA membuka berbagai peluang bisnis dan perbankan.
”Serta memperkuat aspirasi Bank Rakyat untuk memperluas pasar produk dan layanan ke tingkat internasional, sekaligus memperkokoh perannya sebagai salah satu pelopor keuangan koperasi,” kata Datuk Mohd Irwan.
Sementara itu Makki Omar Parikesit, President Director PT Bathi Rakyat Abadi menyatakan implementasi kerja sama akan dilakukan setelah persyaratan teknis dan regulasi Indonesia–Malaysia terpenuhi.
”Target operasional penuh sebelum akhir 2025. Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat hubungan ekonomi bilateral sekaligus menghadirkan produk keuangan yang mendukung para guru dan ekosistem pendidikan nasional,” kata Parikesit.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait
