“Melalui program Amartha STEAM Fellowship, penerima beasiswa tidak hanya menerima bantuan dana pendidikan, tapi juga akan dibekali program kepemimpinan dan pembekalan diri yang kami yakini dapat menciptakan generasi muda yang lebih berintegritas, memiliki semangat untuk berkontribusi pada kemanusiaan, serta berinisiatif untuk menciptakan teknologi dan inovasi yang berkelanjutan. Karena itu peminatnya juga cukup banyak, dimana secara total hampir 20.000 yang telah mendaftar sejak awal diluncurkan,” papar Katrina.
Muthi Amalia Rachmadani, satu dari sekian penerima beasiswa Amartha STEAM Fellowship tahun lalu, mengaku tertarik mengikuti program ini karena tidak hanya memberikan bantuan dana, tetapi juga pendidikan dan pelatihan yang bisa menjadi bekal selepas lulus kuliah.
“Kami penerima beasiswa mendapat sejumlah pelatihan, termasuk tentang kepemimpinan. Dari pelatihan itu kami dibimbing bagaimana menjadi pemimpin, karena perempuan juga bisa jadi good leader. Selain itu, Amartha juga memberi kesempatan apabila kami membutuhkan tempat untuk magang kerja,” ujar mahasiswi jurusan Teknik Industri UGM tersebut.
Sebagaimana tahun sebelumnya, Amartha menargetkan 50 mahasiswi mengikuti program Amartha STEAM Fellowship 2025 pada semester baru (ganjil) mendatang. Peserta program Amartha STEAM Fellowship akan mendapatkan dana pendidikan dan bantuan biaya hidup sebesar total Rp22 juta per tahun untuk selama program berlangsung.
Selain itu, akan diberikan program pengembangan diri dan aktivitas menjalankan proyek secara berkelompok serta melakukan magang untuk menjajaki kehidupan sebagai profesional.
Adapun persyaratan untuk mengikuti program ini adalah sebagai berikut:
Mahasiswa semester 4
Perempuan
IPK minimum 3.0
Bersedia mengikuti program selama 1 tahun
Merupakan mahasiswa di bidang STEAM (Science, Technology, Engineering, Liberal Arts & Mathematics)
Pendaftaran program Amartha STEAM Fellowship dapat dilakukan melalui https://steam.beasiswa-amartha.org/ dan akan ditutup pada 15 Juni 2025.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait
