BANDUNG, iNews.id – Jika sudah hobi, semuanya terasa asyik dan menyenangkan. Begitulah para pecinta Toyotan Kijang Kotak. Didasari pada hobi yang sama, mereka berkumpul menjalin silaturahmi tanpa mengenal status pekerjaan baik dari kalangan biasa hingga para bos.
Kijang Kotak diproduksi dalam rentang tahun 1970-1986. Kendaraan ini menjadi cikal bakal Toyota menguasai mobil serbaguna jenis MPV (multipurpose vehicle) di Indonesia hingga sekarang. Bisa dibilang Kijang Kotak adalah mbahnya Toyota Kijang, kendaraan legendaris di Indonesia.
BACA JUGA:
Tangguhnya Honda Win: Mesin Cepe, Nyali Gope
Para pecinta Kijang Kotak tergabung dalam sejumlah komunitas. Untuk Indonesia, namanya Toyota Kijang Kotak Indonesia (TKKI). Ketua Umum TKKI adalah Triono.
Juga terdapat Kikoki alias Kijang Kotak Komunitas Idaman) yang berbasis di Jakarta dengan Ketua Umum Syahrial Effendi Siregar.
TKKI dan Kikoki menggelar acara bersama di Area Wisata Gunung Puntang, Bandung, Jawa Barat. Acara berlangsung 18-20 Maret 2022.
Maka berkumpullah kijang-kijang kotak. Hal menarik, kijang-kijang yang berkumpul ini beraneka warga, mulai dari kuning, putih, merah, biru, hijau dan lain-lain.
Kijang-kijang sudah beraneka macam aliran. Ada yang tetap memertahankan orisinilitas. Ada pula memodifnya menjadi double cabin. Sebagian lagi menjadikan Kijang Kotak beraliran alto yang membuatnya semakin gagah dengan ban-ban tinggi.
Para pemiliki Kijang Kotak ini saling berbagai kisah tentang kijang tunggannya dan bagaimana cara perawatan.
Ketua Umum Toyota Kijang Kotak Indonesia (TKKI) Triono menyatakan populasi kijang kotak di Indonesia sudah mulai langka. Untuk itulah mereka berkumpul agar kijang kotak tidak musnah ditelan zaman.
“Kita ingin melestarikan kijang kotak. Maka TKKI berkumpul untuk saling silaturahmi dan berbagi informasi,” kata Triono.
Sementara itu Kikoki (Kijang Kotak Komunitas Idaman) hadir di Gunung Puntang dengan 14 kijang kotak.
Syahrial Effendi Siregar, Ketua Umum Kikoki menyatakan kegembirannya dengan berlangsungnya acara silaturahmi para pemiliki kijang kotak.
“Mudah-mudahan acara ini bisa membangun silaturahmi, mempererat persaudaraan serta mempersatukan anak bangsa lebih baik lagi,” kata Syahrial.
Menurut Syahrial, pemilik kijang kotak berasal dari kalangan bawah hingga kalangan atas. “Banyak juga dari kalangan mapan. Mereka punya mobil-mobil keluaran terbaru tetapi kijang kotaknya tetap ada dan dirawat. Namanya saja hobi, ada unsur emosi dan kenangan masa lalu,” ujar Syahrial Effendi Siregar.
Alasan mempertahankan kijang kotak beragam. Sebagian karena terpesona pada desain klasiknya yang sudah tidak ada lagi di zaman sekarang. Pintu belakang model kupu-kupu misalnya, begitu antik dan tak ada duanya saat ini.
Ukuran kabinnya karena kotak juga menawarkan kelegaan tersendiri. Sedangkan mesinnya terkenal bandel dan irit.
Kijang Kotak memang tiada duanya.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait