Rayakan 75 Tahun Persahabatan, Pameran Film Tiongkok 2025 Sentuh Jiwa Penonton Jakarta

Novi
Hong Yue, pemain film G for Gap hadir di Cinepolis, Senayan Park Jakarta, Rabu 15 Januari 2025. Foto: Ist

Hong Yue begitu gembira melihat antusiasme penonton selama pemutaran film. "Melihat penonton tertawa dan terbawa dalam cerita, membuat saya merasa sangat puas. Film ini memang sederhana, tapi pesan yang disampaikan sangat dalam," tambah Hong Yue.

"Gold or Shit" memang berhasil memukau penonton Jakarta, namun Hong Yue mengajak kita untuk melihat lebih jauh ke dalam industri film China. "Di China, ada banyak sekali film-film besar yang kualitasnya tidak kalah dengan film-film Hollywood. Setiap film memiliki cerita dan pesan yang unik," ujarnya.

Hong Yue juga mengajak penonton untuk mengunjungi China dan merasakan langsung budaya yang kaya. "Budaya di China sangat beragam, dan itu tercermin dalam film-film yang kami buat. Saya harap film-film ini dapat menjadi jembatan bagi kita untuk saling mengenal dan memahami," tambahnya.

Film "Gold or Shit" tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga menyajikan kisah yang penuh makna tentang kehidupan, keluarga, dan persahabatan. "Adegan di mana Ibu Woody bercerita dengan tetangganya adalah salah satu adegan favorit saya," ujar Hong Yue. "Adegan itu sangat sederhana, tapi penuh dengan emosi dan mengingatkan kita akan pentingnya hubungan antarmanusia," sebutnya.


Film G for Gap bercerita tentang Woody, seorang pria yang patah hati karena kemunduran dalam karier dan kehidupan cintanya. Foto: Ist

 

Hong Yue juga mewakili tim mengucapkan terima kasih kepada penonton yang terlihat antusias menyaksikan pemutaran film hari ini.

"Sebenarnya di Tiongkok, banyak film besar yang tidak kalah seru dengan film yang diputar selama pameran. Kalau ada waktu juga bisa ke Beijing dan merasakan kehidupan di sana," tutur pemain film In the Wild Mountains (1986), Zou zhu qiao (2008), dan Jing tian dong di (2009) ini.

Sedangkan film kedua yang diputar pada 15 Januari 2025 adalah Life of Luosang.

Film ini tentang Cucu perempuan Losang yang berusia tiga tahun, Yangjin, lumpuh dari leher ke bawah setelah tertabrak traktor yang dikendarai Doulagga, yang sedang dalam pengaruh alkohol. 

Kejadian ini memicu konflik di antara tiga keluarga, tetapi akhirnya mereka berdamai dan mencapai keseimbangan yang harmonis antara iman dan hukum.

Editor : M Mahfud

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network