Senada dengan Pretty, Agusta Bunai juga mengapresiasi langkah Kemenbud dengan mengadakan Festival Noken Tanah Papua. Mengingat Noken sudah diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda yang berasal dari Indonesia.
"Saya melihat ini acara yang positif dan baik sekali, semoga sering-sering dibuat ya di Jakarta atau kota-kota besar lain di Indonesia. Untuk bagaimana kita mengangkat Noken, karena Kita tahu bersama bawa noken adalah tas tradisional Papua yang sudah tercatat di UNESCO pada 2012 sebagai budaya warisan tak benda, jadi wajib hukumnya untuk kita melestarikan. Apa itu Noken bagaimana fungsinya dan bagaimana memproduksinya dari generasi ke generasi," kata Agusta.
Ia mengaku, dengan acara pameran kali ini sebagai wadah informasi pendidikan kepada masyarakat luas untuk mempelajari budaya Noken lebih detail.
"Dan (acara) Noken ini bagus sekali, dari tiga hari ini pengunjung jadi tahu, apa itu Noken. Meskipun mereka sudah tahu Noken sudah tercatat (UNESCO) tetapi mereka banyak belum paham tentang Noken, jadi acara ini kesempatan bagi kita untuk cerita kepada masyarakat. Bagaimana kita memberitahu apa itu Noken, bagaimana filosofinya, apa fungsinya bagi masyarakat Papua," ujar Agusta.
Budaya Noken khas Papua yang dikemas dalam berbagai busana. (Foto: iNews/Tama)
Dalam fashion show kali ini, Agusta Bunai memamerkan lima jenis pakaian dengan imbuhan Noken khas pedalaman Papua yang terbuat dari batang bunga anggrek dan kulit kayu.
"Jadi kalau saya menurunkan lima produk desain fesyen, dalam edisi emas hutan Papua, jadi kalau saya menunjukkan sisi Noken termahal di Papua yaitu Noken anggrek yang saya kolaborasi dengan Noken kulit kayu," kata Agusta.
Editor : Mahfud
Artikel Terkait