Project Manager UPLAND Project, Muhammad Ikhwan mengatakan, program keuangan mikro bertujuan memberikan akses permodalan kepada kelompok tani agar mereka dapat berkembang dan meningkatkan kesejahteraan.
"Micro finance yang disalurkan melalui UPLAND Project tidak hanya berupa pinjaman modal, tetapi juga pelatihan dan pendampingan dalam pemanfaatan bantuan bagi penerima manfaat," jelas Ikhwan.
Ia menambahkan, pendampingan tersebut sangat penting untuk memastikan keberlanjutan dan pengembangan usaha petani dalam jangka panjang.
Program ini merupakan bagian dari dukungan Islamic Development Bank (IsDB) dan International Fund for Agriculture Development (IFAD), yang bertujuan mempermudah akses keuangan bagi para petani.
Selain bantuan akses keuangan, UPLAND Project juga memberikan dukungan lain, mulai dari hulu hingga hilir. Bantuan tersebut meliputi pembangunan jalan usaha tani (JUT), irigasi perpompaan, alat dan mesin pertanian (alsintan), prasarana pengangkut produk pertanian, fasilitas penyimpanan, tempat pengolahan, pasar, hingga dukungan pemasaran.
Saat ini, UPLAND Project telah membina ribuan petani yang tersebar di 13 kabupaten di Indonesia. Semua upaya ini bertujuan meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan ekonomi para petani. Program UPLAND juga menjadi salah satu upaya Kementan dalam mewujudkan swasembada pangan yang memanfaatkan lahan pertanian dataran tinggi.
"Tujuan utama dari kegiatan program UPLAND Project termasuk micro finance untuk meningkatkan produktivitas petani dan untuk terus mengangkat kesejahteraan petani Indonesia. Program UPLAND juga ingin membantu mewujudkan program swasembada pangan," tutup Ikhwan.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait