JAKARTA, iNews Depok.id - PT Inchcape Indomobil Distribution Indonesia berhasil memukau para tamu undangan dalam acara peluncuran Mercedes-Benz S450 President Edition. Model terbaru ini tidak hanya melanjutkan tradisi kemewahan Mercedes-Benz, tetapi juga menawarkan teknologi terkini yang mampu memenuhi kebutuhan para pemimpin negara.
Acara yang berlangsung di Wisma Habibie & Ainun Jl. Patra Kuningan XIII No.5, Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Rabu, 13 November 2024 ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, diantaranya; putra mantan Presiden BJ Habibie yaitu Ilham Habibie, Nadia Habibie (cucu BJ Habibie), Roelof Lamberts (CEO PT Inchcape Indomobil Distribution Indonesia), Kariyanto Hardjosoemarto (Sales & Marketing Director PT Inchcape Indomobil Distribution Indonesia), Jongkie Sugiarto (Teknisi Mobil Kepresidenan RI), dan James Luhulima, penulis buku "The Mercedes-Benz Presidential Car", menjadi momen refleksi atas perjalanan panjang brand mobil mewah asal Jerman tersebut di Indonesia. Sejak era Presiden Soekarno hingga Presiden Joko Widodo, mobil ini telah menjadi pilihan utama sebagai kendaraan kepresidenan.
Kehadiran Jongkie Sugiarto, teknisi mobil kepresidenan RI, semakin memperkaya diskusi mengenai perawatan dan teknologi yang terkandung dalam Mercedes-Benz yang digunakan oleh para pemimpin negara. Memberikan wawasan mendalam mengenai spesifikasi teknis dan fitur-fitur canggih yang dimiliki oleh Mercedes-Benz S450 President Edition.
Buku "The Mercedes-Benz Presidential Car" yang diluncurkan pada kesempatan ini, menyajikan secara detail kisah menarik di balik setiap model Mercedes-Benz yang pernah digunakan oleh para presiden. Melalui buku ini, kita dapat melihat bagaimana Mercedes-Benz tidak hanya menjadi simbol kemewahan, tetapi juga menjadi saksi bisu berbagai peristiwa penting dalam sejarah bangsa.
Mercedes-Benz memperkenalkan S450 President Edition. Kendaraan edisi terbatas merayakan pelantikan Presiden ke-8 Republik Indonesia. Foto: Novi
Pelantikan Presiden Republik Indonesia ke-8
Mercedes-Benz S450 President Edition - kendaraan edisi terbatas yang hanya tersedia sejumlah 60 unit. Mercedes-Benz S450 President Edition sebelumnya digunakan dalam acara pelantikan Presiden Republik Indonesia ke-8, Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto. Kehadiran edisi terbatas ini memberikan kesempatan bagi para penggemar otomotif untuk memiliki bagian dari sejarah tersebut.
Mercedes-Benz memang kerap menjadi kendaraan pilihan untuk acara kenegaraan dan para pemimpin Indonesia. Mobil Mercedes-Benz pertama yang juga sekaligus menjadi mobil pertama di Indonesia dimiliki oleh Sultan Pakubuwono ke-X pada tahun 1894, hanya berselang delapan tahun setelah Carl Benz menciptakan mobil pertama di dunia. Sejak itu, Mercedes-Benz secara konsisten digunakan dalam acara kenegaraan, dikenal karena teknologi, desain, serta simbol kemewahan dan status yang melekat.
“Kami bangga dengan sejarah Mercedes-Benz di Indonesia. Hubungan kami yang erat dengan kebutuhan kenegaraan menegaskan komitmen kami untuk terus menghadirkan inovasi terbaik dan memperkuat posisi kami di industri otomotif Indonesia,” kata Mr. Roelof Lamberts, CEO PT Inchcape Indomobil Distribution Indonesia.
Mercedes-Benz, merek mobil mewah asal Jerman, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah Indonesia, khususnya dalam konteks kendaraan kepresidenan. Mobil-mobil berlogo bintang tiga sudut ini tidak hanya menjadi simbol status dan kemewahan, tetapi juga saksi bisu berbagai peristiwa penting dalam perjalanan bangsa.
Warisan Habibie dan Kecintaannya pada Teknologi Mercedes
Almarhum Bapak B.J. Habibie, seorang insinyur penerbangan yang sangat dihormati, memiliki ketertarikan khusus pada teknologi Mercedes-Benz. Menurut putranya, Ilham Habibie, sang ayah sangat mengagumi keandalan, efisiensi, dan inovasi teknologi yang ditawarkan oleh merek asal Jerman ini. Latar belakang Habibie sebagai seorang insinyur membuatnya memahami betul bagaimana teknologi canggih yang diterapkan pada pesawat terbang dapat diadopsi dan diaplikasikan pada kendaraan roda empat.
"Bapak sangat mengagumi Mercedes karena teknologi pesawat terbang banyak diterapkan pada mobil mereka," ujar Ilham Habibie. "Jerman, setelah kalah perang, tidak boleh membuat pesawat lagi, sehingga banyak insinyur penerbangan yang beralih ke industri otomotif," tambahnya.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait