DEPOK, iNews Depok.id - Sebuah serangan Israel di Jalur Gaza pada Minggu (27/10) menewaskan lima jurnalis Palestina, menambah jumlah korban jiwa di kalangan jurnalis menjadi 182 orang sejak tahun lalu, menurut kantor media pemerintah Gaza.
Insiden ini semakin menunjukkan bahaya yang dihadapi para jurnalis yang meliput konflik di wilayah ini. Kantor media pemerintah Gaza menyatakan, "Jumlah jurnalis yang menjadi martir telah meningkat menjadi 182 sejak awal genosida di Gaza, menyusul tewasnya Nadia Al-Sayed, yang bekerja di sejumlah stasiun radio dan media, serta Abdul Rahman Al-Tanani dari Zaman dan Sawt Al-Shaab."
Para korban dalam serangan hari Minggu ini adalah jurnalis yang sedang melakukan liputan di dekat perbatasan Gaza-Israel. Mereka tewas akibat serangan udara dan tembakan oleh pasukan Israel. Insiden ini kembali menyoroti resiko yang dihadapi para pekerja media saat meliput konflik bersenjata di Palestina.
Komunitas internasional telah berulang kali mengecam serangan terhadap jurnalis di Palestina, namun insiden-insiden serupa masih terus terjadi. Para aktivis mendesak agar perlindungan terhadap jurnalis di wilayah konflik ini ditingkatkan untuk mencegah korban jiwa lebih banyak lagi di masa mendatang.
Serangan ini juga menambah daftar panjang jurnalis Palestina yang gugur dalam menunaikan tugas jurnalistiknya. Mereka adalah anak-anak muda yang mencurahkan seluruh tenaga dan pikirannya untuk menyampaikan kebenaran dari balik garis pertempuran. Tragisnya, nyawa mereka harus terampas akibat keganasan serangan yang tak terbendung.
Masyarakat Palestina dan komunitas jurnalistik internasional berduka atas kehilangan para jurnalis yang tewas dalam tugas mulia ini. Mereka akan tetap dikenang sebagai pahlawan yang rela memberikan segalanya demi menyuarakan keadilan dan kebebasan pers di Palestina.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait