DEPOK, iNews Depok. id - Program Kartu Depok Sejahtera (KDS) yang awalnya digadang sebagai solusi kesejahteraan warga, kini menuai kritik tajam dari masyarakat. Warga menyoroti ketidakmerataan distribusi KDS, yang dianggap hanya menguntungkan segelintir pihak. Mereka bahkan menjuluki program ini sebagai "Kartu Depok Sendiri."
Politisi PDI Perjuangan sekaligus anggota DPRD Kota Depok, Imam Turidi, dalam kampanye bersama calon Wali Kota Depok nomor urut 2, Supian Suri, di Kelurahan Pondok Cina, Beji, menyuarakan kekecewaannya. Menurutnya, pembagian KDS di beberapa wilayah sangat tidak proporsional.
"Di Kelurahan Kukusan, hanya 14 warga yang menerima KDS, sementara di Kelurahan Beji penerimanya tak lebih dari 30 orang," kata Imam, menyinggung minimnya manfaat yang diterima warga, dikutip Rabu (16/10/2024)
Ia juga menegaskan bahwa proses distribusi KDS seharusnya lebih transparan dan terstruktur, melibatkan seluruh jajaran pemerintahan dari camat hingga ke tingkat RT dan RW. Namun, Imam Turidi mengungkapkan bahwa dalam pelaksanaannya, RT dan RW justru tidak dilibatkan.
Lebih lanjut, Imam mengkritik penggunaan program ini yang diduga hanya menguntungkan kelompok tertentu. Menurutnya, program-program pemerintah seharusnya tidak boleh mengacu pada kepentingan partai atau kelompok penguasa semata.
"Ke depan, janji kampanye harus benar-benar diwujudkan untuk seluruh masyarakat, bukan hanya pada kelompok atau partai penguasa. Janjin kampanye bukan untuk janji wali kota pemenang, tapi harus menjadi janji wali kota kepada masyarakat," pungkas Imam Turidi dengan tegas.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait